SURABAYA, beritalima.com | Wakil Wali Kota Surabaya Armuji bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Hebi Agus Djuniantoro serta Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni menyerahkan 80 penghargaan dalam kompetisi Surabaya Eco School (SES), Rabu (28/12/2022). Awarding Surabaya Eco School yang diwarnai berbagai penampilan menarik itu digelar di Graha Sawunggaling, komplek kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Pada kesempatan itu, Wawali Armuji mengapresiasi dan menyampaikan selamat kepada para pemenang Surabaya Eco School 2022 yang telah menerima penghargaan. Ia berharap mereka menjadi pelopor dan menjadi contoh bagi lingkungannya untuk terus menjaga lingkungannya masing-masing.
“Saya berharap mereka ini tidak hanya giat bersih-bersih dan menjaga lingkungan ketika hendak mempersiapkan lombo saja, jangan hanya tergerak sesaat, tapi harus berkelanjutan dan harus bisa menjadi contoh bagi lingkungannya,” kata Wawali Armuji.
Bagi dia, lomba-lomba semacam ini seharusnya menjadi pemacu semangat anak-anak atau pelajar Surabaya, termasuk para guru-gurunya untuk terus menjaga lingkungan supaya bebas dari sampah dan polusi. Makanya, ketika semangatnya menjaga lingkungan sudah dipacu oleh pemkot, lalu tahap selanjutnya diharapkan muncul kesadaran dalam diri para pelajar itu.
“Nah, kalau sudah ada kesadaran dari diri kita, ada atau tidak ada lomba semacam ini, kita akan terus menjaga dan mencintai lingkungan kita. Makanya, yang terpenting dari semua ini adalah warga terutama para pelajar ini sadar akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat,” tegasnya.
Wawali Armuji juga mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada Tunas Hijau yang terus mengawal terselenggaranya acara ini. Sebab, acara ini sudah digelar sejak beberapa tahun silam dan terus konsisten hingga saat ini. “Acara ini sangat bagus dan harus terus dilanjutkan,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Hebi Agus Djuniantoro juga menyampaikan terimakasih kepada Tunas Hijau yang terus menjadi partner yang baik dalam bersama-sama menjaga lingkungan dan terutama dalam menggelar Surabaya Eco School. Bagi dia, kompetisi yang sudah berjalan sejak beberapa tahun silam ini sangat penting untuk pelajar Surabaya, karena mereka sudah diajari menjaga lingkungan sejak dini.
“Nah, bagi yang juara dari Surabaya Eco School ini, biasanya kami lanjutkan dan ikutkan lomba Adiwiyata di tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Alhamdulillah saat ini di Surabaya sudah ada sebanyak 300 sekolah yang berhasil menerima penghargaan Adiwiyata itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Surabaya Eco School 2022 Richi Razak menjelaskan bahwa kompetisi ini dimulai launching program pada 10 Oktober 2022 yang diikuti oleh seluruh Kepala SD dan SMP se Surabaya beserta perwakilan guru dan siswa kader lingkungan hidup. Kemudian ada workshop yang diikuti oleh utusan 270 sekolah, dan ada juga realisasi keluarga sadar iklim 2022, serta pembinaan dan evaluasi lapangan ke sekolah-sekolah dan keluarga sadar iklim.
“Kita juga ada bersih-bersih pesisir Kenjeran, dan challenge tiap pekan, serta ada lomba yel-yel, lomba jingle atau cipta lagu lingkungan antar tim sekolah. Makanya, pada hari ini kita berikan sebanyak 80 penghargaan dari berbagai lomba utama dan beberapa penghargaan tambahan lainnya,” katanya.
Adapun penghargaan lomba utama adalah kategori Sekolah Terbaik SES 2022, Juara Lomba Yel-yel SES 2022, Juara Lomba Jingle SES 2022, Penghargaan Keluarga Sadar Iklim SES 2022, dan Eco Person Of The Year 2022. Masing-masing penghargaan ini juaranya berbeda-beda, makanya penghargaan yang diserahkan kali ini sangat banyak, yaitu 80 penghargaan.
“Ini semua adalah langkah awal setelah 2 tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Semoga langkah kecil yang kami lakukan dapat menginspirasi banyak orang untuk melakukan aksi-aksi positif yang sama ke depannya,” pungkasnya. (*)