Wibisono: Apresiasi permohonan maaf Kepala BNPT Komjen pol Boy Rafli Amar setelah bertemu MUI

  • Whatsapp
Wibisono bersama Komjen pol Boy Rafli Amar

Jakarta, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar silaturahmi dan dialog dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan membuahkan hasil yang baik. Setelah berdiskusi sekitar dua jam dengan mendengarkan bebagai masukan, kritik, dan saran, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan permohonan maaf.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Waketum PP Persis), KH Jeje Zaenudin mengapresiasi sikap terbuka dan rendah hati dari Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar tersebut. Pihaknya juga menilai bahwa apa yang dilakukan Boy Rafli Amar sesuai langkah yang diambil sudah baik.

“Tentunya kami sangat gembira sekaligus mengapresiasi sikap terbuka, gentel, dan rendah hati dari Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar,” kata KH Jeje Zaenudin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (3/2/2022).

Menurut pengamat militer dan pertahanan Wibisono Sangat mengapresiasi tindakan terpuji Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, inilah sikap seorang kesatria dan patut dicontoh bagi pejabat yang lain apabila ada salah ucap atau pernyataan yang membuat resah masyarakat.

“saya mengapresiasi dan salut kepada Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, yang telah melakukan tabayun ke MUI untuk mendapatkan masukan terkait pernyataan beliau, ini sikap pemimpin yang tidak sombong dan mau menerima saran dan masukan dari orang lain,” ujar Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Wibisono menyatakan keawak media di Jakarta Minggu (06/02/2022).

Lanjut wibisono, sikap ini perlu di contoh oleh pemimpin yang lain di republik ini, toh permintaan maaf itu bukan dosa, justru mempunyai makna yang penting, sikap rendah hati sebagai pemimpin yang baik.

Dalam kesempatan tersebut, Boy mengatakan bahwa BNPT tidak akan sungkan-sungkan mengubah peristilahan dan diksi yang dianggap kurang tepat dan dapat menimbulkan kesan stigma negatif kepada Islam dan umat Islam secara khusus. Termasuk juga ketika membuat kriteria dan indikator kelompok teroris.

“Saya berharap semua pemimpin harus punya sikap yang sama seperti pak Boy, karena pada jaman ini jarang pemimpin yang memulai duluan meminta maaf apabila ada salah, tujuannya adalah memberikan kesejukan dan rasa damai dimasyarakat, ” pungkas Wibisono. (red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait