Jakarta, Fenomena Citayam Fashion week (CFW) akhir akhir ini terus menjadi perbincangan publik di Indonesia, dunia media sosial (medsos) gaduh dengan konten konten suasana CFW, dan ternyata juga diikuti oleh daerah lain dengan membuat event yang sama. Seperti di Surabaya “Tunjungan fashion week” dan Medan fashion week, Makasar fashion week sampai pada didaerah kecil seperti di Tasikmalaya dan sebagainya.
Pengamat militer dan pertahanan Wibisono menanggapi fenomena ini sebagai salah satu bentuk Perang Modern disektor budaya, karena mereka mengikuti tren negara lain (Jepang dan Korea). Yang di tampilkan juga bukan kultur budaya kita, tapi justru budaya barat, yang lebih parah adalah banyak generasi muda transgender (LGBT) yang secara terang-terangan mempertontonkan perilaku mereka ke publik.
“Saya melihat fenomena CFW disatu sisi bagus untuk sarana kreativitas anak muda, tapi sisi lain ini jelas tidak mendidik generasi muda, mereka pertontonkan anak kecil yang sudah pacaran, konten yang kurang mendidik, serta banyak nya para anak muda yang gemulai (komunitas LGBT), yang paling mengkawatirkan dari kegiatan ini adalah menggunakan fasilitas umum, sehingga mengganggu kenyamanan orang lain, ini jelas perlu adanya pembinaan dari pemerintah,” ujar wibisono menanggapi pertanyaan awak media di Jakarta kamis (28/07/2022).
“Ini jelas bentuk perang modern yang merusak generasi muda Indonesia, kegiatan seperti perlu adanya pembinaan dari pemerintah, kalo di Jepang dan di Korea mereka dibina dan dijadikan industri, dengan adanya K-Pop dan malah dibiayai negara untuk bisa berkiprah ke dunia internasional, dan mereka wajib sekolah minim setara SMU dan wajib militer, sedangkan kalo dikita gmn?”, tandas Wibi
“Malah ada Mentri yang menawarkan bea siswa untuk sekolah mereka tapi ditolaknya, ini jelas beda dengan yang di Korea dan Jepang,” imbuh Wibi
Dalam perang modern salah satu yang akan dirusak adalah generasi mudanya, mereka di buat terlena dengan dunia medsos akhirnya malas sekolah, apa ini yang kita inginkan untuk generasi millineal ini?, Dan Cilakanya selebritis terkenalpun ikutan nimbrung hanya sekedar buat konten biar viral?, Kata Wibi yang juga sebagai pengusaha dan pengamat kebijakan publik.
“Saya berharap mumpung belum terlambat, agar pemerintah membina mereka, jangan hanya melarang tapi tidak dilakukan langkah pembinaan, bagaimana pun mereka adalah tanggung jawab kita bersama, di tangan merekalah kelak generasi penerus bangsa,” pungkas Wibisono