Jakarta, Kebocoran data kembali terjadi di Indonesia, kali ini adalah 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Menurut Pembina Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Wibisono mengatakan kebocoran data ini sangat membahayakan bagi masyarakat Indonesia, data tersebut diduga dijual di Breach Forum.
“Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll,” ujar Wibisono yang juga sebagai pengamat militer.
Kenapa kita tahu kalau data di jual ke breach forum?, tanya Wibi
“Dasarnya adalah karena dia memuat data NPWP, ada data KPP, ada data Kanwil DJP-nya. Ada data KLU, tanggal daftar pajak, status PKP. Itu jelas kalau saya sebutkan tadi semua, sudah jelas dong bahwa ini adalah data dari kantor pajak yang bocor,” jelas Wibisono
“Kami cek datanya, karena ada NIK dan NPWP. Kami cek NIK-nya, datanya valid sesuai dengan data kependudukan yang bocor,” sambungnya.
” Bahayanya data-data yang bocor ini bisa digunakan untuk menipu masyarakat dengan menggunakan teknik rekayasa sosial dengan berpura-pura menjadi petugas pajak. Petugas gadungan itu akan meminta korban untuk membayar nominal tertentu karena menunggak pajak,” tandas wibisono
“Persoalan bocornya data yang berulangkali kali ini, wujud pemerintah tidak serius dan sungguh sungguh atau abai terhadap kelangsungan pengamanan data base yang dikelola Kominfo, dan fungsi BSSN mana?, saya berpikir Indonesia sudah darurat ciber security,” pungkasnya