Jakarta, Kabar terkini dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengumumkan update terbaru soal Covid-19 global. Rekor 15 juta infeksi Covid-19 baru, dilaporkan di seluruh dunia, dalam seminggu ini.
Hal tersebut didorong munculnya varian Omicron. Bahkan, strain yang pertama terdeteksi di Afrika Selatan (Afsel) dan Bostwana itu, sudah menggantikan Delta.
Menurut Founder PT.Biotech Methodologi Tubuh Indonesia Wibisono mengatakan bahwa Fenomena banyaknya kasus membebani sistem perawatan kesehatan, dan siklus ini seperti tahun lalu saat munculnya varian delta.
“Meskipun Omicron tidak separah Delta, ini masih menempatkan orang di rumah sakit, masih membuat orang ke ICU dan membutuhkan perawatan klinis lanjutan. Ia (Omicron) masih membunuh orang.”ujar Wibisono menyatakan keawak media di Jakarta Sabtu (29/01/2022).
Seperti kita ketahui, Lonjakan kasus terjadi di Amerika Utara dan Eropa. Amerika Serikat (AS) misalnya, mencatat penambahan 4,6 juta kasus Covid-19 baru hanya dalam waktu seminggu atau meningkat 73% dari sebelumnya.
Kenaikan di AS juga melebihi rata-rata global di rentang waktu yang sama, 55%. AS juga mencatat rekor kasus rawat inap, dengan 1,5 juta pasien baru.
Lanjut Wibi yang aktif bergerak di dunia kesehatan ini, Meski kasus delta juga memuncak dalam beberapa bulan, Delta tidak mengambil alih dunia secepat kasus dan setinggi Omicron. Ini di luar grafik.
Mengacu data 30 hari WHO, ada 357.000 atau sekitar 59% kasus adalah Omicron. Ini, mungkin belum menunjukkan data di lapangan sepenuhnya karena penundaan pelaporan dan batas pengurutan di beberapa negara.
” Omicron masih bisa dikendalikan. Asal masyarakat taat protokol kesehatan dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan penyebaran termasuk ikut program vaksinasi, Indonesia harus waspada” pungkas Wibisono