Wibisono: Penyanderaan pilot Susi Air oleh OPM sudah jelas mengancam Kedaulatan RI

  • Whatsapp
Pembina LPKAN Wibisono

Jakarta, Pasca evakuasi 15 pekerja pembangunan Puskesmas Paro, Nduga, Papua, TNI-Polri memprioritaskan penyelamatan pilot pesawat Susi Air, Phillip Mark Mehrtens yang pesawatnya dibakar KKB.

Kapolda dan Pangdam setempat tengah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan gereja, untuk membantu penyelamatan pilot.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menyebut TNI akan mengirimkan pasukan untuk membantu penyelamatan pilot Susi Air yang diduga disandera oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua.

Menurut pengamat militer dan pertahanan Wibisono mengatakan upaya penyelamatan sandera pilot susi air harus dilakukan cepat dan akurat,kalo pendekatan persuasif sudah dilakukan, dan tidak ada respon positif dari OPM, sebaiknya segera di berantas dengan operasi militer.

“Saya dari awal tidak setuju dengan berubahnya nama Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan istilah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), karena mereka itu gerombolan separatis dan makar, yang ingin memerdekakan Papua, bukan kelompok kriminal biasa.

Lanjutnya, Saya ingin presiden segera memperhatikan tentang ancaman kelompok mereka ini, sudah jelas mereka makar kok dibiarkan.

“Saya yakin TNI-POLRI yang dikerahkan untuk upaya penyelamatan sandera tersebut bisa berhasil apabila kita gunakan operasi militer,” ujar Wibisono menyatakan keawak awak media di Jakarta Senen (13/2/2023).

“Aparat yang bertugas dalam upaya penyelamatan harus mendapat perintah yang jelas agar tidak ragu ragu untuk memberantas gerombolan pengacau keamanan, karena mereka jelas mengancam kedaulatan wilayah Indonesia, Papua rawan untuk di jadikan “proxy war” untuk kepentingan negara lain,” kata Wibi yang juga pernah menerbitkan buku perang modern.

Dalam hal ini panglima TNI harus tegas, dan bergerak cepat untuk operasi militer di wilayah Papua, untuk menjaga keselamatan rakyat Papua dan lokasi strategis, apalagi disana sedang dilakukan pembangunan infrastruktur yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua.

“Saya berharap Panglima TNI beserta Kapolri untuk segera membentuk tim khusus yang di terjunkan disana, apabila upaya persuasif gagal, operasi militer harus dilakukan, sehingga peristiwa seperti tidak terjadi lagi,” pungkas Wibisono

beritalima.com

Pos terkait