Jakarta, Pekan ini terjadi lonjakan pasien terpapar virus covid-19, Pemerintah semakin bingung menghadapi pasien yang membanjiri rumah sakit, termasuk di wisma atlit, Varian baru SARS-CoV-2 yang lebih menular berada di balik lonjakan kasus di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Kudus, Jawa Tengah, dan daerah khusus Ibu Kota Jakarta.
Menurut founder Klinik TFTt-Biotech dan pengamat militer Wibisono, SH,MH mengatakan bahwa varian yang dominan terutama adalah B.1.617.2 atau varian Delta yang pertama kali ditemukan di India dan varian B.1.1.7 atau Alpha yang pertama diidentifikasi di Inggris.
“Lonjakan ini dikarenakan varian baru virus yang terus bermutasi, gejala dari infeksi virus corona varian Delta tak jauh berbeda dari gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus asalnya,” ujar Wibisono mengatakan ke awak media di Jakarta Sabtu (19/06/2021).
Lanjut Wibi, pada infeksi varian Delta, gejala-gejala tersebut akan menjadi lebih parah dan disebut lebih sulit ditangani melalui penanganan medis.
Gejala virus corona varian Delta, sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr. Bhakti Hansoti, di antaranya: Sakit perut, Hilangnya selera makan, Muntah, Mual, Nyeri sendi, Gangguan pendengaran, serta cepat menular.
Dalam kebanyakan kasus, pasien yang terinfeksi virus ini juga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikasi lain, imbuhnya
Sementara itu menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari 34 spesimen dari Kudus yang diperiksa menggunakan teknik whole genome sequencing (WGS), 28 di antaranya positif varian Delta. Pemeriksaan, ucap Nadia, dilakukan oleh laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Wibi menambahkan, disamping dengan adanya vaksin, untuk menjaga imunitas sebaiknya mengkonsumsi banyak vitamin, tidur cukup, dan Suntik immun booster agar Immunitas kita terjaga.
“Diklinik Tftt-Biotech ada layanan suntik immun booster untuk menjaga imunitas, karena setiap saat badan kita bisa drop, apalagi yang terbiasa melakukan banyak aktivitas, rawan tertular, banyak pejabat yang rutin suntik immune booster di klinik Tff-Biotech diantaranya Kepala KSP Jendral Purn TNI Moeldoko, kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, komisaris BRI Zulnahar Usman, serta pejabat yang lain,” pungkas Wibi. (red)