Wujudkan Kebersamaan, Sekdaprov Buka Lomba Masak dan Rangkai Mata Uang Mainan

  • Whatsapp

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi MM menegaskan, bahwa mewujudkan kebersamaan merupakan salah satu cara dalam meraih suatu tujuan.

Pesan tersebut disampaikan saat membuka Lomba Masak Kreasi dan Merangkai Mata Uang Mainan dalam rangka peringatan HUT-ke 71 Kemerdekaan RI yang diikuti  Pejabat Eselon II dan III di lingkungan Sekretariat Daerah,  Bappeda, BPKAD, Satpol PP dan Badan Penanaman Modal (BPM)  Prov. Jatim di Bhinaloka Adhikara, Jl. Pahlawan Surabaya, Selasa (30/8).

Ia menegaskan, kalah menang dalam lomba sebagai hal yang biasa. Akan tetapi, memeriahkan dan mewujudkan kebersamaan menjadi hal utama. “Jadi ini bukan menang kalah, tetapi, cara mewujudkan kebersamaan kita kedepankan. Pejabat eselon II yang memiliki tugas banyak harus memberi contoh untuk menyempatkan diri dalam mengikuti lomba. Saya usulkan eselon II yang ikut lomba ini, penilaiannya ditambah 1 poin,” tegasnya.

Sukardi menjelaskan, ide lomba memasak nasi goreng pria, terinspirasi dari ibu-ibu Dharma Wanita Prov. Jatim yang menginginkan agar suaminya dapat memasak nasi goreng,  ketika sang  istri berhalangan.

“Kenapa lomba ini membuat nasi goreng bagi bapak-bapak. Ternyata, ibu-ibu ingin suaminya mandiri dan bisa masak sendiri. Minimal dapat memasak nasi goreng bagi keluarga atau anak-anaknya ketika istri sedang aktifitas diluar rumah. Lebih luas lagi, jika nanti pensiun bisa membuat warung atau usaha nasi goreng,” ungkapnya.

Sekdaprov juga membagikan tips cara membuat nasi goreng yang enak dan istimewa. Caranya, yakni tidak menggunakan vitsin, melainkan menggantinya dengan gula atau terasi. Karena vitsin tidak baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu, jika takut terkena kolesterol bisa mengganti minyak gorengnya dengan minyak arab atau zaitun.

Sukardi juga menyinggung pelaksanaan lomba merangkai mata uang mainan/palsu. Menurutnya, merangkai uang palsu memiliki banyak maksud dan tujuan. Merangkai mata uang palsu dapat melatih ibu-ibu atau bapak-bapak agar dapat mempersiapkan diri ketika akan melamarkan putra-putrinya sebelum menikah.

“Besok kalau menikahkan putra-putrinya, bisa merangkai sendiri mas kawin hingga mahar sebagai pelengkap sebelum melamar. Bapak ibu bisa mulai sekarang mengumpulkan uang-uang zaman dahulu. Sekarang kan lagi musim, mas kawin atau mahar menggunakan mata uang jadul agar dijumpai angka cantik,” terangnya.

Ia berharap, agar kegiatan lomba bukan untuk mencari menang-menangan. Tetapi, minimal yang tidak menang bisa membuat nasi goreng dan merangkai uang mainan dirumah. Kepada dewan Juri, ia meminta untuk menilai secara adil, jangan ada bisik-bisik dari panitia.

“Saya minta temen-temen tidak usah takut kalah. Namun yang terpenting kita dapat mewujudkan kebersamaan, terlebih nasi goreng yang dihasilkan bisa dinikmati oleh keluarga,” imbuhnya.

Kepala Biro Kemasyarakatan Bawon Adhy menambahkan, lomba ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI. Tujuan dilaksanakan lomba merangkai mata uang mainan  untuk mengasah keterampilan ibu-ibu dalam menyalurkan dan mengekpresikan sekaligus mengimajinasikan merangkai mata uang mainan.

Sedangkan lomba nasi goreng, untuk memberdayakan bapak-bapak untuk lebih peduli pada keluarga dan sekitarnya. “Kata orang jawa, ‘Cek Gak Sak Enake Dewe’ atau biar tidak semaunya sendiri ketika istri tidak ada dirumah,” ungkapnya

Bawon menjelaskan, peserta lomba masak nasi goreng terdiri dari dua orang yakni pejabat eselon II atau III di dampingi staf. Sementara untuk, peserta merangkai uang palsu terdiri dari ibu-ibu dharma wanita.

Kriteria penilaian lomba masak, meliputi kreatifitas, rasa, keindahan, estetika dan kebersihan.  Sedangkan untuk, merangkai mata uang meliputi kreatifitas, keserasian, estetika dan kebersihan. Durasi lomba yakni 180 menit atau 3 jam. Untuk dewan juri terdiri dari Dharma Wanita Setdaprov Jatim, pelaku usaha kerajinan tangan dan dari kalangan Perhotelan.

Bedasarkan hasil dewan juri, untuk Lomba Masak Nasi Goreng Juara I diraih oleh Biro Humas dan Protokol dengan total skor 975, diikuti oleh Juara II Biro Kerjasama skor 965, Juara III Biro Sumber Daya Alam dengan Skor 950 dan Harapan I adalah Biro Kesra skor 945.

Sedangkan untuk, Juara I merangkai mata uang diraih oleh Biro Administrasi Pembangunan, Juara II Bappeda Prov Jatim, Juara III diraih Biro Kesra dan Harapan I diraih oleh Biro Hukum. (**).

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *