BANDAR LAMPUNG, beritalima.com- Beredar di media sosial instagram dengan akun seputar_lampung, seorang ibu yang terus berurai air mata sambil menggendong mayat bayinya naik angkutan kota (Angkot) jurusan Tanjungkarang-Rajabasa, Lampung Rabu (20/9), kemarin.
Menurut akun seputar_lampung, ibu yang tak mau menyebutkan namanya itu berasal dari Kotabumi, Lampung. Sedangkan mayat anaknya meninggal di RS Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
Padahal seharusnya, meskipun keadaan perekomian keluarga si bayi seperti apapun, pihak rumah sakit ‘wajib’ menyediakan ambulance jenazah.
Apakah mayat bayi itu tidak diantar ke rumah duka dengan menggunakan ambulance karena orang tuanya dari keluarga tidak mampu atau hanya menggunakan BPJS?
Berikut klarifikasi pihak RSUD Abdoel Moeloek dalam situs resmi Pemerintah Provinsi Lampung, www.lampungprov.go.id, Kamis 21 September 2017.
Direktur Pelayanan RSUD Abdoel Moeloek, Padilangga mengatakan, peristiwa itu terjadi hanya karena miss komunikasi antara orangtua anak dengan petugas ambulans. Pasien meninggal karena kelainan bawaan yakni meningocele di ICU sekitar pukul 15.15 WIB di depan keluarga dan keluarga menerima.
Awalnya, pihak keluarga sudah siap menggunakan ambulans, bahkan jenazah sudah masuk ke dalam mobil ambulans. Tetapi ada administrasi yang kurang lengkap, akhirnya petugas memanggil ayah anak untuk klarifikasi.
“Jadi petugas ambulans memanggil ayah dari anak, di situ mungkin ada (administrasi) yang perlu diperbaiki, tetapi karena keluarga sudah panik, jadi langsung ambil pasiennya dan dibawa pakai kendaraan umum,” jelas Padilangga.
Menurutnya, semua pasien yang hendak menggunakan ambulans harus memenuhi semua administrasi. Terutama soal nama.
“Petugas ambulans memanggil ayahnya untuk klarifikasi, miss nya disitu. Sebenarnya hanya mau nanya soal nama saja, mungkin ada yang kurang cocok,” terangnya.
Terkait kabar yang menyebutkan pasien tidak mendapat ambulans lantaran menggunakan BPJS, ia membantah. Menurutnya, semua pelayanan sama saja, baik BPJS maupun non BPJS.
“Apalagi kan BPJS sudah ada biaya khusus, itu ditanggung oleh pemerintah tidak ada biaya tambahan. Sudah nggak ada masalah lagi sebenarnya, tinggal administrasi saja. Ambulans sudah standby. Kita maklum, mereka emosi, panik karena kehilangan anak, itu kita maklumi,” paparnya.
Untuk itu, ia berjanji akan melakukan investigasi untuk menyelidiki permasalahan ini. Karena saat ini pihaknya menerima dua cerita versi yang berbeda. Yakni pihak keluarga dan juga pihak ambulans.
“Kita akan lihat, kita investigasi. Kalau sebenarnya ada miss itu kita akan proses,” pungkasnya. (Red/editor: Dibyo).
Foto: Instagram