Yakenpa dan UNICEF Gelar Workshop Pentingnya perlindungan anak dari sisi Adat dan Agama Papua

  • Whatsapp

JAYAPURA – Yayasan Noken Papua (Yakenpa) bersama UNICEF menggelar Workshop bertema Mekanisme Perlindungan Anak Melalui Adat dan Agama.

Workshop yang digelar Senin (15/8/2022) di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Papua tersebut menghadirkan narasumber dan peserta dari Dinas Sosial, Akademisi, LSM, LBH, Dewan Adat, dan Tokoh Agama, dengan tujuan untuk mencetuskan usulan rujukan pentingnya perlindungan anak dari sisi Adat dan Agama khususnya di wilayah Provinsi Papua.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, Kependudukan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Perempuan (DP3A) Provinsi Papua, Yosephine Wandosa menjelaskan fungsi workshop memberikan masukan.

“Melalui workshop ini menemukan banyak hal yang disampaikan narasumber, dan para peserta yang hadir tentunya memberikan masukan apa yang ingin dicapai. Setidaknya kita memiliki data sebagai acuan normatif dari adat dan agama,”Jelasnya.

Kemudian Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminuddin Mohamad Ramdan, mengatakan pentingnya mengambil pengalaman dari masyarakat lokal, tanpa takut melakukan pembelaan pada anak.

“Pemerintahan ada peraturan-peraturan terkait tentang perlindungan anak yang sudah tersedia, tetapi selama ini belum betul-betul mengadadopsi esensi dari kalangan masyarakat adat dan agama Banyak kejadian kekerasan anak yang tidak dilaporkan. Mungkin pihak keluarga menganggap ini masalah keluarga atau malu untuk dilaporkan, sehingga banyak hal seperti ini tidak dilaporkan,”Tutupnya.

Pentingnya workshop untuk terciptanya sebuah mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak di tingkat masyarakat melalui adat dan agama dan memperkuat jalur rujukan ke layanan yang tersedia agar dapat memastikan upaya Perlindungan anak secara cepat dan tepat. Workshop bisa memberikan masukan untuk regulasi kebijakan dan program perlindung anak Papua.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait