JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi II DPR RI, Yandri Susanto mengharapkan, debat Calon Presiden dan Wakil Presiden yang bakal diikuti pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno berlangsung cair, tidak kaku dan monoton.
Dengan begitu dapat Agar dapat menggali potensi dan informasi yang benar dari masing-masing pasangan calon. “Saya kira debat nantinya agak dilonggarkan, agar mereka meng-explore gagasan-gagasan hebat untuk disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia,” kata Yandri di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/1).
Dikatakan, debat merupakan salah satu metode kampanye dan itu diatur dalam UU No: 7/2017 tentang Pemilihan Umum yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan disiarkan langsung secara nasional media elektronik melalui lembaga penyiaran publik.
Dengan suasana debat yang tidak monoton, legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini ingin agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dari diri pasangan capres dan cawapres yang akan dipilihnya di bilik suara nanti.
“Bisa mendapatkan petunjuk bahwa mereka tidak akan salah memilih. Karena itu menyangkut nasib di lima tahun yang akan datang,” tambah Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
KPU telah menjadwalkan debat capres dan cawapres dilakukan lima kali. Debat perdana dilaksanakan 17 Januari 2019 dengan mengangkat tema Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Korupsi dan Terorisme.
KPU maupun tim kedua pasangan sudah menyepakati enam panelis yang memimpin debat perdana yakni Prof Hikmahanto Juwana (UI), Prof Bagir Manan (Mantan Ketua MA), Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM), Bivitri Susanti dan Margarito Kamis (Ahli Tata Negara) serta Agus Rahardjo (Ketua KPK).
“Kita doakan semoga panelis menjalankan tugas dengan baik. Debat juga menarik untuk ditonton dan pada akhirnya masyarakat bisa memilih yang baik untuk lima tahun ke depan,” demikian Yandri Susanto. (akhir)