JAKARTA, beritalima.com – Pelatihan make up dan model kembali dilaksanakan di Sekretariat Koperasi Akar Rumput binaan Bu Wulan, Jalan Jalan Malaka Biru Enam No.2, Malaca Country Estate, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pelatiham make up dan model yang digawangi oleh Iwan Setiawan, yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Pembina Model Indonsia (YAPMI), memberi pelatihan secara gratis.
Dari Wulan menjelaskan dalam pelatihan make up dan model tersebut menyatakan bahwa secantik apapun seorang perempuan sebaiknya harus berdandan. Hal inipun katanya, sebagai ajang silaturrahim dan sebagai jejaring anggota UKM. Sehingga yang diharapkan Sekretaria Koperasi Akar Rumput, saling memperkenalkan produk masing – masing dan saling bantu menjualkan.
Selain itu, mempersembahkan pelatihan totok wajah dan pelatihan seputar desain serta penampilan dari YAPMI secara volunteer, di kantor Sekretariat Koperasi Akar Rumput, tujuannya agar bisa menggelar dagangan dari para anggota UKM. Hal ini diikuti sedikitnya 100 orang dipandu Nungky yang mengajar make up dan totok wajah oleh Rosalin Silitonga, sejak pukul 11.00 – 15.00 wib
Lebih lanjut diterangkan Iwan Setiawan, bahwa Yayasan Pembina Model Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1980, tugasnya adalah memberikan pelatihan kepada ibu – ibu agar bisa mendandani seorang model, juga memberikan pembekalan kepada anak – anak remaja dan dewasa agar berprestasi di semua kalangan.
“Yayasan ini adalah untuk membina anak – anak maupun ibu – ibu agar supaya tidak diam di rumah melainkan bisa beraktifitas dan memiliki kelebihan. Yayasan ini juga memiliki akademik modeling, presenter, akting, dan lain sebagainya,” tandas Iwan yang berkantor di Kelapa Gading.
Lanjut Iwan, peserta yang mengikuti pelatihan minimal berusia 4 tahun sampai dengan 25 tahun, namun diatas 25 tahun kata Iwan, sudah terhitung katagori ibu – ibu dan bapak – bapak sehingga kelasnya berbeda dengan anak usia dini hingga dewasa.
Masih diterangkan Iwan, anak – anak yang berprestasi nantinya akan diadakan pemilihan top model yang tersebar di seluruh provinsi. Setiap pemenang dari tiap – tiap provinsi akan di karantina di Hotel Crown Plaza, Sudirman 26 – 29 Desember 2019. Setiap even selalu dihadirkan oleh orang – orang yang sudah punya nama, salah satunya Dewi Motik Pramono, dan juga dihadiri dari lembaga – lembaga yang erat kaitanya dengan YAPMI, yaitu dari Kementerian Pariwisata, BUMN, KPAI dan didukung oleh instansi – instansi lain yang memberikan sponsorsip serta dukungan dana.
“Karena mencintai NKRI, dan terus melakukan kegiatan sosial, perlu dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah. Memang secara finansial terbilang sedikit dukungan dari pemerintah namun secara moril banyak diterima oleh masyarakat. Dukungan dana sekarang berbeda dengan dukungan dana sebelumnya. Apalagi di era reformaai ini harus jelas laporan keuangannya lari kemana,” pungkasnya.
Sementara soal lisensi YAPMI tidak perlu diragukan lagi, semuanya sudah lengkap. Namun menyangkut kreatifitas anak -anak yang berprestasi, juga perlu dukungan dari pemerintah untuk mendukung even – even agar bisa terlaksana tiap tahun dan seterusnya. Mengingat biaya operasional YAPMI menggunakan dana sendiri agar bisa mengkarantinakan anak – anak yang berprestasi, maka dari itu perlu donatur dari pemerintah dan dari dunia usaha.
“Kekuatan anggaran YAPMI dalam melakukan kegiatan selama satu tahun, minimal mengeluarkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar untuk audisi, karantina, maupun untuk memberikan hadiah – hadiah bagi yang menang,” imbuhnya. ddm