Seminar yang dihadiri pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, guru-guru dan peserta lintas lembaga, lintas agama dan lintas profesi inl diiaksanakan daiam rangka memperingati Hari Anti Korupsi dan Hak Asasl Manusia.
Seminar Nasionai ini diselenggarakan daiam bentuk obrolan santai dan tampiian seni, yang diawali dengan sambutan dari Ir. Hj. Sandra Sahelangi, MBA selaku Ketua Yayasan Riyadhatui Ihsan dan menghadlrkan beberapa narasumber yaitu Bpk. Erry Riyana Hardjapamekas, SE (Mantan Wakil Ketua KPK); Bpk. DR. H. Abdul Chair Ramadhan, SH, MH. (Ahli Pidana Kasus Penodaan Agama, Perwakilan MUI), ibu Hj. Yunl Budiastutl, SE, MBA (Pemlmpin Redaksi Buletin Hoilistik Kehidupan); DR. Elisa Anggraenl, STP, MSc. (Buletin Hoilistik Kehldupan) dan Bpk. Bima Himawan Ramantika ST, MM (Direktur iSAQ Education Center).
Seminar yang dipandu Bima Himawan Ramantika, menyampaikan 3 segmen dan dimeriahkan dengan beragam tampiian seni karya ibu Susilawati Susmono, yang memiiikl makna yang sangat daiam. Tampilan seni yang dibawakan ISAQ Talents mencakup pembaaan puisi yang berjudul “Nasihat Kepada Diriku”; tampilan Tari Kosongkan, Tari Dhandanggula, Tarl Syukur serta tamplian iagu berjudui Sesai, Terpiatu dan Syukur.
“Korupsi bukan hanya diatasi dengan cara kuratif (penindakan), tetapl juga preventif (pencegahan). Ibarat virus yang selalu ada, kita hendaknya jangan lupa membangun slstem kekebalan tubuh anti korupsi daiam diri kita dan anak-anak bangsa, agar kita menang meiawan ego kita,”
Demikian hal itu diaktakan Erry Suryana Hardjapamekas, dalam sambutannya yang eprtama, Sabtu (10/12/2016). ia pun menegaskan juga dari aspek hukum, karena hukum harus senantiasa ditegakkan tanpa pandang bulu dan harus merujuk kepada hukum yang tertinggi yaitu hukum Allah SWT, bukan akal-akalan manusia.
“Mari kita sadari, bahwa setiap peristiwa yang dihadirkan dlhadapan kita, adalah atas lzin Allah dan tentunya seialu ada pesan Aiiah kepada manusia. Kita hendaknya jangan terialu mudah menghakimi, kecuali jika memang kita adaiah orang-orang yang diberikan hak untuk itu,” tandasnya.
Hal itu mengingat aksi damai 212, Erry membangunkan untuk selalu memberikan respon positif dan saling mendorong untuk mencerdaskan bangsa. Pancasila dlhadirkan kepada bangsa Indonesia untuk menghindarkan bangsa Ini dari kejahatan kemanusiaan, seperti korupsi dan peianggaran HAM.
“Mari kita taklukkan ego kita, berjalan bukan atas kehendak kita, namun atas kehendak Allah, sehingga dapat menjadi manusia Indonesia yang mampu mewujudkan kemanusiaan yang adii dan beradab. Semoga pesan-pesan yang disampalkan daiam seminar ini, gaungnya mampu mencapai pelosok negeri dan mengingatkan kita semua tentang pentlngnya menanarnkan rasa kemanusiaan untuk menumbuhkan keadilan dan adab kepada Tuhan Yang Maha Esa” imbuh Erry Suryana. dedy mulyadi