KUPANG, beritalima.com – Sebanyak 13 pemerintah daerah (Pemda) di Nusa Tenggara Timur telah menerapkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) secara online untuk mempercepat proses pencairan yang tadinya dilakukan secara manual, menggunakan pendekatan teknologi.
SP2D Online adalah sistem keuangan yang terintegrasi antara sistem di masing-masing Pemda dengan sistem perbankan dengan tujuan mempercepat transaksi dan meminimalkan kesalahan.
Sebelum sistem ini terhubung ke Sistem Manajemen Konten (Content Management System/CMS) Bank NTT, Direktur Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Nota Kesepahaman (MoU) Kerjasama SP2D Online dan Integrasi dengan CMS Bank NTT, yang berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Rabu (7/12/2022) pagi.
Kerjasama tersebut dilakukan antara Dirut Bank NTT bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama 13 Pemda tersebut, yakni Pemprov NTT, Kota Kupang, Sumba Timur, Malaka, Timor Tengah Selatan (TTS), Manggarai Timur, Rote Ndao, Sumba Barat, Sumba Tengah, Ngada, Nagekeo, Alor dan Manggarai.
“Aplikasi itu memudahkan dan mempercepat semua transaksi sehingga dapat mendukung pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk mempercepat transfer dana-dana DAU maupun pusat, stimulan maupun subsidi,” kata Harry Alexander Riwu Kaho menambahkan.
Adapun kabupaten lainnya tambah Riwu Kaho, sedang dalam proses. “Hari ini kita MoU dan edukasi, di support oleh BPKP untuk memberikan pencerahan secara regulasi dan aplikasi, sedangkan infrastruktur software dari kita,” jelasnya.
Menurut Riwu Kaho, dengan penerapan digitalisasi dan CMS ini, akan memudahkan pemerintah untuk Accountability, sedangkan dari sisi waktu sangat cepat karena menghilangkan birokrasi, tata kelola keuangan dan menyederhanakan, tetapi dari sisi transparansi dan validitas, tercipta satu sistem tata kelola yang baik dan benar,” ujarnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Daniel Agus Prasetyo mengatakan integrasi dengan CMS Bank NTT harus didorong supaya bisa lebih cepat melakukan transaksi belanja dan juga lebih akuntabel.
“Integrasi ini bisa meminimalkan kesalahan, lebih cepat dan langsung terintegrasi dengan pembayarannya,” kata Daniel. (*)