WONOSOBO, beritalima.com – Ditargetkan tahun 2019 wilayah Wonosobo sudah tidak ada lagi penggiliran air karena kurangnya pasokan air khususnya di kawasan yang saat musim kemarau penurunan debit airnya cukup signifikan sekitar 8% pelanggan. Target lainnya adalah pemenuhan cakupan pelanggan di daerah administrasi, dimana tahun 2018 belum bisa mencapai 80 % diharapkan dahun pada tahun ini bisa 100%.
Hal tersebut diungkapkan Plt Direktur Utama PDAM Tirta Aji Wonosobo Soeparno, dalam peringati HUT instansinya ke-43 tahun dalam melayani masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih di kabupaten ini.
Terungkap penyebab penurunan tersebut akibat dari pemanasan global, kerusakan alam akibat galian C, penggundulan hutan dan berkurangnya resapan air. Dari 31 sumber mata air di musim penghujan kapasitasnya mencapai 2.807 liter per detik, namun pada saat kemarau tahun lalu menyusut 562,19 liter per detik menjadi 2.244,81 liter per detik.
Disebutkan beberapa langkah strategis telah dilakukan PDAM dalam atasi masalah pasokan air tersebut.
“Seperti telah dikelolanya sumber mata air baru di Sukorini Kreo Kecamatan Garung dengan kapasitas 60 liter per detik untuk mensuplai wilayah kota.” Jelas Soeparno.
Ditandaskan ketua dewan pengawas PDAM Tirta Aji Wonosobo, seluruh elemen BUMD ini telah berupaya keras mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas volume air, sambungan dan pelanggan baru.
Upaya untuk menambah debit air dilakukan dengan mengoptimalkan sumber yang ada, meminimalkan tingkat kebocoran dan mengelola sumber mata air baru. Adapun perluasan jaringan untuk pelanggan baru, tahun ini ditargetkan ada penambahan sekitar 3.000 sambungan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari 4.000 yang sudah mengajukan ijin. 3.000 MBR mendapat subsidi pemerintah pusat dan berakhir di tahun 2019 ini.
“Sementara internal PDAM juga punya program sambungan baru bersubsidi, rencananya juga akan dilaksanakan tahun ini.” Pungkas Bambang Laras Nyoto. (Edi Budi)
