50 Guru Diseleksi Untuk Pengawas,Kepala Sekolah Dan Guru Berprestasi

  • Whatsapp

Bireuen,Beritalima – Sebanyak 50 Guru dari berbagai jenjang di jajaran Dinas P dan K Bireuen dilaksanakan seleksi untuk calon pengawas,Kepala Sekolah dan Guru berprestasi Kabupaten Bireuen di Aula Universitas Terbuka ( UT) Geulanggang Teungoh Bireuen Rabu (27/4).
Seleksi guru, kasek dan pengawas berprestasi tuntas dilaksanakan oleh dewan juri dari unsur pengawas, LPMP Provinsi Aceh,dan Dosen Universitas Syiah Kuala ( Unsyiah ) banda Aceh telah berhasil menjaring para juara untuk mewakili kabupaten ke tingkat provinsi
Tim seleksi yang terdiri dari Dra Darmalailasari MPd, Fauziah MPd, Dra Nurhayati MM, Drs Achmad Chozin MPd, Hamdani SPd dan Drs Mustafa AB MM, menyebutkan, 50 guru yang diseleksi untuk calon pengawas,kepala sekolah dan guru berprestasi terpilih 15 orang yang lulus seleksi.
“ 15 dari 50 peserta berhasil lolos dalam pemilihan calon pengawas, kepala sekolah dan guru berprestasi Kabupaten Bireuen tahun 2016 terdiri atas “ Ungkap Drs Mustafa AB MM .
Disebutkan, seleksi pemilihan calon pengawas, kepala sekolah dan guru berprestasi tahun 2016 ini diikuti 50 peserta dari 11 guru laki-laki dan 39 guru wanita meliputi 20 peserta jenjang SD, 15 peserta jenjang SMP, 9 peserta jenjang SMA dan 6 peserta jenjang SMK.
Menurut Mustafa setelah dilakukan tes tertulis, wawancara dan presentasi hasil karya ilmiah, akhirnya tim seleksi menetapkan 15 peserta yang berhasil lolos.
Sementara Kadis Pendidikan dan Kebudayaan ( P dan K ) Bireuen, Drs Nasrul Yuliansyah,M.Pd mengatakan pihaknya mengapresiasi kepada peserta yang lolos baik pengawas, kepala sekolah maupun guru berprestasi tahun 2016.
“Ini sebuah prestasi yang luar biasa yang telah ditunjukkan oleh para pengawas, kepala sekolah dan guru selama seleksi digelar,” kata Nasrul yang menyebutkan apa yang dilakukan itu merupakan salah satu cerminan dari implemetasi kinerja di sekolah masing-masing.
“Pengawas Sekolah, kepala sekolah trutama guru merupakan aktor intelektual yang merupakan motor penggerak utama dan sutradara yang menyiapkan sebuah skenario guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa di sekolah,” katanya.
Drs Nasrul Yuliansyah juga mengungkapkan bukan saja apresiasi kepada yang lulus,tetapi yang tidak terpilih untuk juarapun patut diapresiasi sebab semuamya yang berani hadir dan untuk ikut seleksi bukan datang “memotret” sehingga mengetahui “kelemahan / kekurangan” diri untuk di”perbaiki” sehingga berkualitas dalam mengajar dan membimbing anak.
Perlu dibayangkan masih ada ribuan guru yang merasa diri sudah mantap dan profesional menurut “kriteria” yang ditetapkan sendiri. Sehingga tidak mau lagi untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu padahal membaca salah satu cara untuk menambah ilmu dan jangan pernah berhenti membaca. (Suherman Amin )

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *