SURABAYA, beritalima.com — Sebanyak delapan wartawan dari berbagai media massa dan anggota PWI Jatim dinyatakan lulus pendidikan program magister (S-2) di Universitas Airlangga Surabaya.
“Mereka ikut prosesi wisuda pada Jumat (6/9) di Gedung Airlangga Convention Center di Kampus C Unair Surabaya,” ujar Ketua PWI Jatim Ainur Rohim di Surabaya, Jumat.
Kedelapan wartawan yang dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar magister yaitu Arief Sosiawan (Memorandum/Magister Manajemen), M Sholehuddin (Jawa Pos/Pengembangan SDM) Wahjoe Harjanto (Surya/Kebijakan Publik) dan Ainur Rohim (Beritajatim.com/Ilmu Politik).
Kemudian, Fiqih Arfani (LKBN Antara/Media dan Komunikasi), Abdul Aziz (LKBN Antara/Media dan Komunikasi), Achmad Mashudi (JTV/Pengembangan SDM) serta Machmud Suhermono (JTV/Ilmu Politik).
“Mereka menempuh pendidikan selama dua tahun, yaitu 2017-2019,” kata Air, sapaan akrabnya.
PWI Jatim, kata dia, berterima kasih kepada Bank Mayapada, khususnya kepada bos Mayapada Grup Prof Dato’ Sri Tahir yang telah memberikan beasiswa kepada wartawan sebagai upaya meningkatkan pendidikan dan profesionalisme sumber daya manusia jurnalis.
Tak itu saja, PWI Jatim juga memberikan apresiasi tinggi kepada Rektor Prof M Nasih dan segenap pimpinan Unair yang telah memberikan kesempatan dan menularkan ilmunya kepada wartawan untuk memperoleh pendidikan berkualitas di kampusnya.
PWI Jatim juga berharap program pendidikan dan pencerahan wartawan seperti saat ini bisa dirajut dengan instansi atau korporasi lain, sebab investasi di bidang sumber daya manusia merupakan faktor penting di tengah kompetisi regional dan global yang semakin ketat.
Ke depan, lanjut dia, PWI Jatim tetap berkomitmen dan membangun kerja sama dengan sejumlah pihak memberikan kesempatan kepada wartawan-wartawan untuk menempuh pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas diri.
“Harapannya, kompetensi dan kapasitas intelektual serta wawasan wartawan semakin terasah. Semoga hasil ini juga bisa menjadi penyemangat dan motivasi rekan-rekan wartawan lainnya untuk tidak pernah berhenti belajar,” katanya. (*)