PROBOLINGGO, beritalima.com – Sebanyak 92 orang siswa siswi baru antusias mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sekolah menengah atas (SMA 1) sukapura. acara dilangsungkan dilingkungan sekolah di jalan pasar sayur. Rabu (19/07/2017) 07.00 WIB.
Meski panas terik menyengat tak menyurutkan semangat para siswa dan siswi baru untuk mengikuti giat ini. Pasalnya, dalam giat MPLS ini di pandu langsung oleh Serma Dodik. (Bhatikomsos) Koramil sukapura. Giat MPLS sendiri dilangsungkan selama tiga hari, terhitung sejak hari senin (17/07/2017) lalu.
Salah satu guru mengatakan, MPLS diadakan guna menumbuhkan kemandirian bagi siswa siswi baru.
“MPLS diadakan guna menumbuhkan kemandirian bagi siswa siswi baru. terkait instruktur sengaja kami mengundang bapak bapak dari koramil, harapannya bisa memberikan dampak yang maksimal. Karena kalau guru sendiri yang memberikan pengenalan dirasa kurang efektif,” ujar Indah guru di sekolah ini.
Riko salah satu siswa mengaku senang sekali dengan giat ini, saya senang karena bertemu dengan teman baru, guru baru, sekolah baru dan dibimbing oleh Serma Dodik.
“Saya senang karena bertemu dengan teman baru, guru baru, sekolah baru dan dibimbing oleh Serma Dodik dari koramil sukapura. serasa seperti latihan militer,” tuturnya dengan penuh semangat.
Dari 92 siswa siswi yang mengikuti MPLS ini tercatat ada 9 orang siswa siswi yang tidak dapat mengikuti. dikarenakan faktor fisik sehingga tidak diwajibkan untuk mengikuti giat MPLS secara keseluruhan. guna menghindari hal hal yang tidak diharapkan pihak sekolah mengaku telah mensiagakan unit kesehatan sekolah (UKS).
Sementara H.Mustari kepala sekolah (KS) menerangkan, tidak ada perubahan antara MOS dan PLS.
“Tidak ada perubahan antara MOS dan PLS, rambu rambu dari pusat yaitu kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) tetap saya laksanakan. Dan itu sama sekali tidak ada sama sekali praktek perploncoan.
namun kami berupaya untuk merangkul semua elemen baik aparat dari KORAMIL maupun POLRI. Untuk POLRI saya lebih mengharapkan pada hal hal yang lagi menjadi kekhawatiran kita bersama yaitu bahaya penyalahgunaan narkotika. Sementara untuk aparat KORAMIL kehadirannya diharapkan bagaimana agar siswa siswi dapat lebih mencintai tanah air, semangat kebangsaan serta NKRI,” pungkasnya.
Pantauan beritalima dilokasi, para siswa baru lebih banyak menerima bimbingan dari instruktur utamanya masalah kedisiplinan, kemandirian serta cara bersikap kepada teman, guru, orang tua (ortu) dan lingkungan sekitar.
Serma Dodik selaku instruktur menuturkan, bahwa dalam MPLS kali ini dirinya lebih banyak menggunakan metode untuk mengaktifkan otak kanan.
“Bahwa dalam MPLS kali ini saya lebih banyak menggunakan metode untuk mengaktifkan otak kanan para siswa siswi. Tujuannya adalah agar ada semacam proses keseimbangan mengenai fungsi otak kanan dan kiri. dan bila dua duanya aktif maka sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki para siswa siswi akan selaras. (Anam Junaidi)