Abdul Hadi, Sastrawan Asal Madura Yang Mendunia

  • Whatsapp
Foto: istimewa : Abduk Hadi WM

Sastrawan Abdul Hadi Wiji Muthari, baru saja meninggalkan kita pada 19 Januari lalu di usianya 77 tahun. Ia adalah salah satu sastrawan besar anak bangsa kelahiran Sumenep, Madura, yang karyanya mendunia. Kita sangat kehilangan.

Jamal D. Rahman, Penyair, Sastrawan muda asal Madura juga, mengatakan kalau pemikiran seniornya Abdul Hadi, adalah muara dari tiga sungai peradaban besar. Yaitu, Islam, India, dan Cina.

Bacaan Lainnya

“Inilah yang mungkin dimaksud, bahwa Abdul Hadi WM menggali khasanah kebudayaan atau peradaban Timur, sebagai alternatif dari kebudayaan Barat. Yakni, yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita secara intelektual, dan terutama secara kultural,” kata Jamal, saat berbicara dalam diskusi membahas tentang Abdul Hadi WM dan sastra sufistik pada Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena di Jakarta (25/1).

Dalam diskusi yang dipandu Elza Peldi Thaher dan Amelia Fitriani, Jamal mengungkapkan, Abdul Hadi menggeluti sastra sufistik hampir di sepanjang karir intelektual dan kepenyairannya. Meski Abdul hadi membedah peradaban dunia, ia juga tetap peduli dengan kampung halamannya Madura yang pernah dituliskan dalam puisi panjang.

Puisi Madura ini pernah meraih penghargaan sebagai puisi terbaik dari Majalah Horison pada 1967. Sesuai judulnya, puisi ini bicara tentang Madura, tanah kelahiran Abdul Hadi WM dari Pasongsongan, sebuah desa di Pantai Utara Madura. “Dari situ terlihat perkembangan intelektual dan spiritual Abdul Hadi termasuk gagasannya tentang sastra sufistik,” tutur Jamal.

Karena dari Madura lalu terkoneksi dengan berbagai peradaban besar, khususnya Islam, India, dan Cina. “Jejak-jejak kebudayaan India dan Cina sangat jelas terlihat di Madura, terutama di Sumenep. Dari Pasongsongan, Abdul Hadi sudah mengenal tradisi spiritual Islam, terutama tarekat-tarekat yang sudah mengakar secara historis dan cukup lama di kawasan itu,” sambungnya.

“Maka tidak mengherankan bila dalam perkembangan intelektualnya nanti, Abdul Hadi menggali tradisi tasawuf,” tegas Jamal. Menurut Jamal, Abdul Hadi WM sendiri memiliki darah keturunan China. “Sedangkan dalam kebudayaan kita, keturunan Cina yang sudah masuk Islam akan terasimilasi sedemikian rupa dan dianggap pribumi,” ungkap Jamal.

 

Jurnalis: Abriyanto

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait