Jakarta – Netizen heboh, lantaran logo BI pada uang pecahan Rp100 ribu diduga menyerupai palu arit yang berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Namun, hal itu dibantah oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara. Dia mengatakan, logo BI dalam uang kertas pecahan Rp100 ribu dicetak rectoverso.
“Menurut hemat saya, ini masalah persepsi, karena ada yang bilang bentuknya seperti cookie,” katanya Sabtu (12/11).
Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas di mana pada posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan.
Namun demikian, apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yang beraturan. Pada setiap pecahan uang kertas Rupiah, rectoverso-nya membentuk ornamen lambang “BI” (singkatan dari Bank Indonesia).
“Pemilihan warna juga tidak disengaja seperti itu. Ini adalah salah satu security feature dan desain tersebut telah dipakai sejak lama,” ucapnya.
Ternyata, selain pecahan Rp100 ribu, teknik rectoverso juga digunakan pada uang Rp2.000 sejak 2009. Sementara untuk uang Rp5.000 sejak 2001. [Red]