KEDIRI, beritalima.com – Seorang pemuda di Kediri lepas kendali dan menganggu kenyamanan warga Desa Banyakan sore ini, diduga ia overdosis usai mengkonsumsi narkoba jenis pil koplo. Pemuda bernama Basuki Rahmad (21 tahun) warga RT 01 RW 02 Desa banyakan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, terpaksa diglandang seorang anggota TNI untuk dibawa ke IPWL, usai mendapat informasi via telpon dari NS dan MA warga Desa Banyakan, jumat (09/02/2018)
Danramil Grogol Kapten Inf Suliyono membenarkan kejadian tersebut dan mengkonfirmasikan, Sertu Sugeng Prayitno terpaksa membawa Basuki Rahmad, dikarenakan ia mengganggu ketentraman warga sekitar. Di duga ,Basuki Rahmad lepas kendali usai mengkonsumsi narkoba jenis pil koplo, sebagaimana keterangan saksi EP warga Desa Banyakan yang mengetahui langsung kebiasaannya dekat dengan barang haram tersebut.
Pasca Basuki Rahmad lepas kendali, NS dan MA melaporkan via telpon kepada Babinsa Desa Banyakan Sertu Sugeng Prayitno yang juga anggota Koramil 05/Grogol. Selanjutnya, Sertu Sugeng Prayitno membawa Basuki Rahmad dan atas pertimbangan dari berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Banyakan dan Babinkamtibmas setempat serta keluarga, akhirnya pemuda tersebut dibawa ke IPWL Eklesia Foundation yang berlokasi di Jl.Kapten Tendean Kota Kediri, untuk mendapat pelayanan rehabilitasi.
Menurut Sertu Sugeng Prayitno, Basuki Rahmad didapati sering mengkonsumsi narkoba jenis pil koplo dan hal tersebut juga diketahui beberapa saksi mata di sekitar lingkungan rumahnya. Bahkan saat dibawa ke rehabilitasi ,dalam hal ini IPWL, pemuda ini sulit diajak berkomunikasi dan tidak sambung bila ditanyai.
“Setiap mengkonsumsi narkoba, ia seperti orang gila atau stres, tidak jelas apa yang dilakukannya, kadang mengamuk ,kadang cuma menangis tanpa sebab, kadang teriak-teriak sendirian. Beberapa warga juga sering melihatnya mengkonsumsi narkoba jenis pil koplo, belum jelas ia mendapatkannya darimana atau asalnya dimana,” ungkap Sertu Sugeng Prayitno.
Di IPWL tersebut, pemuda tersebut langsung mendapat pelayanan dan pihak IPWL juga berusaha semaksimal mungkin menenangkannya. Penanganan di pusat rehabilitasi khusus pengguna narkoba ini, diharapkan bisa menghilangkan tabiat buruknya mengkonsumsi barang haram.
“Dia mengkonsumsi narkoba karena stres tidak dapat menikah dengan cewek idamannya masih sebatas isu, tidak jelas kebenarannya. Yang jelas, ia sering mengkonsumsinya, karena memang sudah seperti itu kebiasaannya,” pungkas Sertu Sugeng Prayitno.