SURABAYA, beritalima.com – Perpecahan Partai Hanura Surabaya masih terus berjalan. DPD maupun DPP Partai Hanura belum bisa menyatukan kelompok Agus Santoso dengan kelompok Edi Rahmat. Tiga hari ini keduanya beraksi simpatik sendiri-sendiri.
Agus Santoso yang tetap mengklaim sebagai Sekretaris DPC Partai Hanura Surabaya, bersama kelompoknya melakukan bakti sosial berupa pengasapan (fogging) di Kelurahan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, Minggu (5/2/2017).
“Di wilayah kelurahan ini sudah ada 3 warga yang terkena demam berdarah (DBD), sehingga mengundang kepedulian kami untuk melakukan fogging,” kata Agus sembari menyebut nama ketiga korban, yakni Sentot, Sujono dan H.Marzuki.
Tidak hanya itu, besoknya, Senin (6/2/2017), Agus cs kembali melanjutkan aksi sosial, membagikan 800 paket sembako kepada warga korban banjir di Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Benowo, Surabaya.
“Dampak banjir akibat hujan deras beberapa hari ini masih parah. Warga jangan hanya diberi janji. Pemkot harus turun ke lapangan. Siapkan petugas stanby di lokasi banjir,” ucap Agus di sela pembagian sembako.
Diungkapkan, Partai Hanura Surabaya yang kantor sekretariatnya di Jalan Ngagel 3 Surabaya ini akan menjadi garda terdepan dalam menolong masyarakat yang tertimpa bencana.
“Ini kami respon karena melihat kondisi lapangan dan mendapat keluhan masyarakat. Terserah nanti penilaian masyarakat seperti apa,” ucap Agus, yang juga menyatakan akan mengusung Ketua DPD Partai Hanura Jatim, H.Kelana Aprilianto, untuk menjadi Gubernur Jatim akan datang.
Sementara itu Edi Rahmat, di Kantor DPC Partai Hanura Surabaya Jalan Wonosari Kidul I/6 Surabaya, Senin (6/2/2017) sore, menerima pengaduan kader ada gadis di wilayah Petemon, Surabaya, yang menderita tumor ganas dan tidak mendapat penanganan medis karena ketidakmampuannya.
Gadis malang itu bernama Ayu, umur 18 tahun, menderita tumor di bagian tumit kaki yang kini sudah menjalar ke paha. Sekitar 3 tahun lalu pernah dirawat di Rumah Sakit Soewandi Surabaya, namun dipulangkan kendati belum sembuh, dan sejak itu tidak pernah diperiksakan lagi hingga kondisinya kini makin parah.
Mendapat pengaduan itu, Edi selaku Ketua DPC Partai Hanura Surabaya hasil Muscablub langsung merespons untuk membawa Ayu ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. Rencananya hari Selasa (7/2/2017) ini Ayu dijemput dengan mobil ambulance milik DPD Partai Hanura Jatim dari rumahnya untuk dibawa ke rumah sakit di Karangmenjangan, Surabaya.
“Ini salah satu bentuk program nyata kami, siap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dan persoalan,” kata Edi Rahmat, Senin (6/2/2017) sore.
“Dan kami sudah minta pada semua kader Partai Hanura Surabaya, baik PAC maupun Ranting, untuk tanggap pada persoalan-persoalan masyarakat,” tambahnya.
Dikemukakan, para PAC maupun Ranting Partai Hanura Surabaya harus menjadi tokoh masyarakat di lingkungan masing-masing. Praktiknya, selain berperan aktif dalam kegiatan kampung, juga harus punya kepedulian.
“Tidak perlu janji-janji, tapi langsung berbuat mengatasi persoalan masyarakat, dan kalau sekiranya tidak bisa mengatasi diharap lapor ke DPC,” tandas Edi Rahmat. Edi berharap kepedulian kader dan pengurus partai di tingkat bawah pada warga akan jadi ikatan emosional antara masyarakat dengan Partai Hanura.
Belum diketahui bagaimana langkah DPD atau DPP Partai Hanura untuk mengakhiri perpecahan DPC Partai Hanura Surabaya ini. Yang pasti persoalan ini akan ramai dibicarakan di Rekerda Partai Hanura Jatim di Batu, Rabu-Kamis (8-9/2/2017) besok. (Ganefo).