JAKARTA, beritalima.com –
SAAT tiga pasang bakal calom Gubernur/Wagub DKI melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Sabtu (24/09/2016), Anies Baswedan mengajak kelima bakal calon lainnya untuk wefie (berfoto ramai-ramai).
Anies kemudian memposting foto mereka pada akun instagram miliknya, dengan tujuan ingin menunjukkan bahwa persaingan di antara mereka merupakan sebuah festival gagasan, karya, dan rencana, bukan sebagai arena pertempuran.
“Ide ini menunjukkan bahwa semua pasangan sebetulnya saling bersahabat satu sama lain. Kami berharap, para pendukung pasangan calon pun bisa bersikap serupa sebagai bangsa yang berdemokrasi dan beradab,” kata Anies, Sabtu (24/09/2016),
“Idenya spontan. Saya bilang saya ada kamera, yuk kita selfie, ” imbuhnya usai menjalani pemeriksaan kesehatan.
Diceritakan Anies, saat itu dia sedang duduk bersebelahan dengan pesaingnya, calon inkamben Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kemudian, saat mengajak untuk wefie, semua pasangan calon mulai berkumpul, mengobrol dan mengatur posisi yang pas agar terlihat jelas saat berfoto. “Foto tiga kali terus pilih mana yang paling bagus dari tiga itu. Sebetulnya semua bagus, tapi ada yang kabur,” ujarnya.
Foto yang dianggap anggap terbaik itulah yang akhirnya di-posting Anies.
Sandiaga Uno, juga tidak mau kalah dengan memvideokan kebersamaan di antara mereka, pasangan BasukiTjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. “Saya lihat calon bos saya foto, saya enggak enak. Akhirnya saya video. Jadi kalau mau lihat video ada di Instagram,” kata Sandiaga.
Jakarta-DIY
Dalam kesempatan tersebut, Anies menjelaskan alasan kenapa dirinya akhirnya memutuskan ikut Pilgub DKI 2017. “Kota ini adalah kota proklamasi, dan kota metropolitan, harus bisa menjadi kota yang menyenangkan, bersahabat. Bukan saja kita memastikan pembangunan fisiknya baik, tapi juga budayanya harus baik serta masyarakatnya baik,” juga ujar Anies .
“Konsentrasinya jelas. Kita akan teruskan semua bangunan-bangunan fisik. Tapi tidak kalah penting membangun budayanya, kita ingin bangun kualitas pendidikannya, kesehatannya,” imbuhnya.
Anies membandingkan, Jakarta dengna Yogyakarta (DIY), “Jakarta ini mengalokasikan per anak per tahun, Rp 6 juta. Yogyakarta (DIY) mengalokasikan Rp 500 ribu per anak per tahun. Tapi kinerja pendidikannya, DIY jauh lebih baik daripada DKI,” kata Anies.
“Kita ingin perbaiki, para ibu antarkan anaknya ke sekolah, dan kita ingin mereka yakin anaknya dididik dengan baik, fasilitasnya baik, gurunya baik, sehingga mereka punya masa depan lebih baik. Kita ingin membuat Jakarta yang lebih baik,” tandasnya.
Reporter: Pahala Simanjuntak