SURABAYA, Beritalima.com |
Indonesia saat ini benar-benar menghadapi ujian yang amat berat. Wabah Covid -19 masih merebak, sekarang terjadi lagi kasus DBD (Demam Berdarah Dengue). Bahkan tingkat resiko kematian lebih tinggi dibandingkan pasien yang terpapar Covid-19. Untuk itu, wakil Ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslachah mengatakan keprihatinannya. senin (22/6/2020)
“Melihat kondisi DBD se jatim saat ini separoh dari covid 19, maka pemerintah sudah harus membagi peran dalam meng antisipasi, jangan sampai melebihi yang terpapar covid, mengingat DBD juga sama bahayanya, apalagi data menunjukkan dari 5104 yang terpapar, 50 (1%) yang meninggal. Kondisi demikian jangan sampai kita meremehkan,” terang Anik.
Wanita cantik berhijab dari PKB ini melanjutkan,
“Hal yang tak kalah pentingnya adalah, peran serta masyarakat. Karena yang paling berperan dalam menurunkan epidemi adalah kekebalan tubuh.
Populasinya (ketika jumlah kasus infeksi baru lebih sedikit dibandingkan dengan kasus sembuh, itulah kondisi efektif untuk menurunkan angka kasus infeksi PDB),”ujarnya.
“Fogging selama ini yang dilakukan, sebenarnya juga kurang efektif, karena hanya memperpelan kurva epidemi yang bersifat sementara , setelah itu populasi bisa kembali. Apalagi kalau dilakukan dengan cara yang salah. Dimana hanya membunuh nyamuk yang besar dan tidak sampai pada larva yang menjadi jentik-jentik nyamuk,” sambung Anik.
“Oleh karena perlu dilakukan bersama-sama, menguras dan membersihkan tempat penampungan air (bak mandi, vas bunga, kolam, genangan air) setidaknya sekali seminggu,” tukasnya.
“Tutup rapat-rapat penampungan air seperti gentong air, bila perlu menaruh ember dengan posisi terbalik. Mengubur barang bekas (daur ulang). Memantau jentik-jentik nyamuk, dan bila ada sarangnya segera bersihkan,” tandasnya.
“Menabur bubuk abate pada tempat penampungan air. Membuka jendela dan pintu, biar sirkulasi udara baik, bila perlu pasang gorden saat tidur. Menjaga kebersihan badan secara teratur,” pungkasnya. (yul)