SURABAYA, beritalima.com | Wabah virus Corona (Covid-19) berdampak negatif terhadap eksport impor. Impor Jawa Timur turun, dan sangat dimungkinkan akan berpengaruh pada ekspor kedepan.
Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur, Isdarmawan Asrikin, ditemui di kantornya mengatakan, volume impor pada bulan Januari – Februari 2020 mengalami penurunan.
Impor Jatim pada Januari – Februari 2020, tercatat 2.756.55 juta dolar. Angka tersebut merosot dibanding Januari – Februari 2019 yang sebanyak 3.179.23 juta dolar.
Untuk ekspor pada Januari – Februari 2020, para eksportir Jatim masih bernafas lega, terlihat di data GPEI Jatim yang mencapai 3.667.86 juta dolar, naik dibanding bulan yang sama tahun lalu yang mencatat 3.080.71 juta dolar.
Isdarmawan mengakui, wabah virus corona di China memang berdampak terhadap kegiatan perdagangan antara Indonesia dan China. Dampak besar itu dirasakan importir Jatim, karena selama ini impor bahan baku Jatim hampir 70 persen dari negeri asal virus Corona itu.
Dan, turunnya impor Jatim tersebut hampir dapat dipastikan akan berpengaruh pada ekspor, karena barang-barang produk yang kita ekspor selama ini bahan bakunya dari impor.
Para importir Jatim sudah berusaha mencari bahan baku impor dari beberapa negara lain sejak impor dari China dihentikan karena merebaknya virus Corona, tapi hasilnya tetap tidak mampu menaikan angka impor secara signifikan.
Di samping itu, penurunan barang impor dari China juga berdampak ke yang lain, diantaranya untuk ekspor harus repo atau mendatangkan kontainer-kontainer kosong dari pelabuhan-pelabuhan terdekat seperti Singapura atau Malaysia. Hal ini tentu menambah bea pengeluaran.
Isdarmawan bersyukur, wabah virus Corona di China dikabarkan sudah berakhir, walau di negara-negara lain termasuk Indonesia kini masih berjibaku mencegah penyebaran virus tersebut. Apalagi China sudah kembali ekspor.
Menurutnya, ini berarti wabah virus Corona di Indonesia dan negara lain juga segera berakhir, dan ekspor impor pun kembali normal. Ketua DPD GPEI Jatim ini berpendapat, setidaknya dampak penyeberan virus Corona bagi ekspor impor masih akan berlangsung pada bulan Maret dan April ini.
“Mudah-mudahan semua sesuai harapan, masalah virus Corona cepat berakhir, dan perekonomian termasuk ekspor impor segera kembali normal,” ujar pengusaha kopi dan kakao ini. (Ganefo)