Bamsoet: Jangan Sangkutkan Penyerang Mabes Polri Dengan Agama Tertentu

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Serangan terhadap Mabes Polri adalam alarm agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan kelompok teroris. Karena itu, aparat kepolisian di seluruh daerah diminta meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam menjaga objek vital masyarakat.

Polri, BIN, BAIS, dan berbagai aparat keamanan lainnya harus memperkuat kegiatan intelijen, sehingga bisa mendeteksi dini kemungkinan terjadinya pergerakan teroris. Begitupun dengan BNPT hingga TNI yang harus memaksimalkan perannya.

“Keberadaan UU No: 5/2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadikan tidak ada alasan lagi buat aparat hukum untuk mengatakan, mereka tak punya kewenangan cukup buat penanggulangan terorisme seperti terjadi di tahun-tahun sebelumnya,” kata Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dalam keterangan pers, Rabu (31/3) malam terkait dengan serangan yang dilakukan terhadap Mabes Polri beberapa jam sebelumnya.

Wakil rakyat Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini mengimbau masyarakat untuk tidak menghubungkan pakaian khas agama yang digunakan oleh penyerang Mabes Polri dengan agama tertentu sehingga, tidak perlu ada stigma teroris berasal atau membawa salah satu agama.

“Walaupun penyerangan di Mabes Polri dilakukan orang mengenakan pakaian khas muslim, bukan berarti penyerang mencerminkan kondisi penduduk muslim seutuhnya. Siapapun dengan motif apapun bisa berada dibaliknya,” jelas laki-laki yang akrab disapa Bamsoet ini.

Muslim Indonesia adalah muslim yang Rahmatan Lil Alamin, dengan mengedepankan nilai tasamuh (toleran), tawazun (seimbang/harmoni), tawassuth (moderat), dan ta’adul (keadilan). Sikap si penyerang tersebut sangat jauh dari itu semua.

Politisi senior Partai Golkar ini menegaskan, tindakan terorisme bukan hanya menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan. Melainkan juga terhadap persatuan dan kedaulatan kebangsaan. Karenanya, dengan gotong royong seluruh kekuatan elemen bangsa, negara tidak boleh kalah oleh teroris.

“Walaupun dalam beberapa hari ini sudah terjadi dua peristiwa teroris yang mencengangkan, bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri, masyarakat harus tetap tenang dan waspada,” harap Bamsoet.

“Bangsa Indonesia sudah membuktikan selama ini bisa hidup rukun dan damai antar pemeluk agama. Yang dilawan bukanlah sesama pemeluk agama, melainkan teroris sebagai orang yang tidak memiliki agama, yang tidak pantas hidup di bumi Indonesia,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait