Banjir Bojonegoro, BPBD SisirbDorlat

  • Whatsapp

BOJONEGORO, beritalima.com – Sejak pukul 18.15 WIB tadi malam aktifitas pemasangan Doorlat disepanjang tanggul sudah mulai dilaksanakan dan tak hanya itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro juga melakukan pemantauan keamanan doorlat.

Kepala pelaksana BPBD Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo diruang kerjanya, mejelaskan, ketika Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo ketika di angka 14.90 peilschal maka doorlat sudah mulai ditutup.

“Tak hanya itu beberapa titik juga dijaga oleh aparat keamanan seperti di Jetak, Klangon, Ledokkulon dan Ledokwetan serta Gang Patmo yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa doorlat tersebut aman baik secara konstruksi maupun keadaan. Pemasangan doorlat dimulai sejak pukul 18.15 WIB hari sabtu kemaren, ketika TMA di angka 14.90 peilschal.

Menurut Andik, lima titik ini dijaga oleh aparat keamanan baik TNI,Polri, Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat serta Babinkamtibmas.

Dijelaskan pula, pihaknya juga melakukan pemantauan di setiap titik utamanya doorlat.
Berdasarkan pemantauan, pukul 20.00 WIB kemaren personil BPBD tampak mengangkut karungppasir untuk memperkuat tanggul dan beberapa doorlat di jetak sampai klangon juga sudah terpasang. Tampak beberapa personil gabungan menumpuk sak pasir dan memastikan doorlat dalam kondisi yang aman.

“Meski hujan mengguyur aktifitas penguatan doorlat tetap dilakukan,” jelasnya.

Ditambahkan saat ini pengungsi sudah ada di Gedung serbaguna, disana, lanjutnya, telah disiapkan dapur umum dan Pos Pemeriksaan Kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh para pengungsi.

Sementara itu data yang masuk di BPBD Kabupaten Bojonegoro laporan kejadian kerusakan bencana banjir bengawan solo tanggal 26 Nopember sebagai berikut, Kecamatan Bojonegoro desa terdampak di Ledokwetan jalan desa tergenan dengan ketinggian 25 cm dan Ledokkulon 172 rumah tergenang.

Untuk Kecamatan Kalitidu banjir merendam 162 KK di Desa Mojo, dan 1 SD terdampak serta jalan desa terendam dengan ketinggian 40 cm. Desa Bogo banjir merendam 27,5 hektar dan 450 meter jalan desa terendam dengan ketinggian 30 cm. Desa Nguken Kecamatan Padangan 1 hektar tanaman padi terendam.

Desa Ngablak Kecamatan Dander banjir merendam 1.723 KK ,5 hektar tanaman padi, 5’hektar pekarangan dan 100’meter jalan desa terendam dengan ketinggian 50 cm.

Sementara itu untuk Kecamatan Malo banjir merendam 2 hektar tanaman polowijo, 10 hektar tanaman padi di Desa Rendeng dan 7 hektar tanaman polowijo di Desa Tulungagung.

Kecamatan Balen banjir akibat luapan sungai bengawan solo merendam tanaman padi dan poliwijo dengan rincian 80 hektar tanaman padi di Desa Mulyorejo, 3 hektar tanaman padi dan 2 hektar tanaman poliwijo di Desa Sekaran. 150 hektar tanaman padi dan 5 hektar tanaman polowijo dan 1 sekolah terendam di Desa Sarirejo. 90 hektar tanaman padi dan 15 hektar tanaman polowijo dI Desa Pilanggede. Sedangkan, Desa Kedungdowo banjir merendam 30 hektar tanaman padi, Kedungbondo 5 hektar tanaman padi dan 2 hektar tanaman polowijo juga mengalami nasib serupa. Di Desa Mulyoagung banjir merendam 15 KK dan 4 hektar tanaman padi.

Untuk Kecamatan Trucuk desa terdampak di Sumbangtimun, Padang, Mori, Trucuk dan Tullungrejo. Sehingga total daerah terdampak yang masuk di BPBD yakni 21 desa di 8 Kecamatan, 2.072 KK terdampak, 378 hektar tanaman padi, 33 hektar tanaman poliwijo, 10 hektar pekarangan,2 lembaga sekolah,550 meter jalan desa dan 50 meter jalan lingkungan di Desa Sarirejo Kecamatan Balen. (sasmito anggoro)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *