Bangunan BKKD Desa Pilangsari Bojonegoro, Diduga Habiskan Anggaran Senilai Rp 5 Juta Pertitik

  • Whatsapp
Foto : Salah Satu Warga Penerima BKKD Pilangsari
Foto : Salah Satu Warga Penerima BKKD Pilangsari

Bojonegoro, beritalima.com | Bantuan Keuangan Khusus Kepada Desa (BKKD) yang senilai Rp 390 juta yang dianggarkan dari APBD Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dan diperuntukkan program jambanisasi di desa Pilangsari Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya pertitik menghabiskan anggaran senilai Rp 10 Juta. Namun, menurut salah satu tukang bangunan yang memborong BKKD ODF Kesehatan tersebut menafsirkan biaya pembangunan tak sampai Rp 5 juta.

“Saya borong per titik Rp 1,1 juta dan saya perkirakan bangunan itu tak menghabiskan biaya Rp 5 juta bersih,” ujar Salah satu warga Pilangsari pemborong bangunan tersebut kepada beritalima.com yang enggan namanya disebut.

Bacaan Lainnya

Sementara itu Edi Pramono Seketaris Desa Pilangsari menyampaikan bahwa dari anggaran Rp 390 juta tersebut, digunakan untuk membangun toilet di beberapa rumah warga yang ditunjuk sebagai penerima sejumlah 39 warga.

“Pertitik nya senilai Rp 10 juta, dan ada 39 titik yang dibangun jamban atau toilet, dan rabnya sudah diserahkan ke Inspektorat semua,” ujar Edi kepada awak media Selasa 12/07/22.

Edi juga menegaskan bahwa bangunan toilet atau jamban tersebut, sudah sesuai spesifikasi senilai Rp 10 juta. Pasalnya, bangunan tersebut sudah dicek oleh Inspektorat.

“Yang pasti sudah sesuai mas, kan sudah dicek inspektorat, fisiknya ada dan itu clear, selain itu yang berhak menentukan terkait rab, menghitung dan lain lain kan inspektorat, yang berhak memeriksa juga kan inspektorat, dan Tipikorpun tidak berhak mas ngecek administrasi desa,” tandasnya.

Selanjutnya Sunarto salah satu warga penerima jamban atau toilet di desa Pilangsari menyampaikan bahwa setelah dilakukan pengukuran volume pembangunan Jamban panjang 150 cm, Lebar 150 cm, dan tinggi depan 250 cm, tinggi belakang 200 cm.

“Bangunan jamban itu dindingnya dibangun dengan menggunakan herbel atau bata ringan, dan atapnya pakai galvalum, dalam ruangan berisi satu wc dua kran air yang belum berfungsi tanpa bak mandi, sepitengnya memakai 6 gorong gorong, dan paralon untuk pembuangan air,” imbuhnya.

Editor : Santoso

beritalima.com

Pos terkait