KUPANG, beritalima.com – PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT) terus menunjukkan kinerja keuangan yang membanggakan. Karena berkinerja cemerlang di tahun 2021, maka bank yang dinahkodai Harry Alexander Riwu Kaho bersama empat direksi lainnya ini mencatat prestasi terbaik.
Bank kebanggaan masyarakat NTT ini masuk dalam jajaran 20 BPD (Bank Pembangunan Daerah) terbaik pencetak rapor biru sehingga diganjar predikat sebagai The Best dalam Rating BUMD Keuangan Versi Infobank 2022’. Data ini dilansir secara resmi oleh majalah Infobank edisi No. 526, Februari 2022.
Untuk diketahui, bukan baru sekali ini majalah Infobank melakukan riset mencari serta menemukan bank-bank baik itu BPR maupun BPD/BUMD serta bank negara sebagai yang terbaik, namun dengan melibatkan kalangan akademik, majalah ini memberikan award kepada mereka yang dinyatakan sebagai terbaik.
Infobank mencatat bahwa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang relatif terkendali di 2021 membuat perekonomian daerah tumbuh positif hingga kuartal ketiga 2021. Hanya dua provinsi yang mengalami kontraksi yakni Bali dan Papua Barat. Optimisme ekonomi daerah ini juga mendorong bisnis Bank Pembangunan Daerah (BPD) ke arah yang lebih positif. Secara industri, per Oktober 2021 kredit BPD tumbuh 5,60 % secara tahunan atau menjadi Rp 512,14 triliun. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) naik 5,55% secara tahunan menjadi Rp. 713,17 triliun.
“Rapor positif BPD tidak terlepas dari kerja keras seluruh insan BPD dalam mempertahankan kinerja masing-masing bank. Tahun ini Infobank kembali memberikan apresiasi kepada BPD-BPD terbaik melalui Rating BUMD Keuangan Versi Infobank 2022, demikan tulis Infobank. Mereka merinci, sebanyak 20 bank dari 26 BPD berhasil menyabet predikat ‘The Best’ pada rating kali ini. Empat BPD masuk dalam kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 2 atau memiliki modal inti diatas Rp6 triliun sampai dengan Rp14 triliun sedangkan sisanya 16 BPD berada pada KBMI 1 atau memiliki modal inti sampai dengan Rp6 triliun.
Dan, Bank NTT masuk dalam KBMI 1 dengan total aset Rp10 triliun sampai dengan di bawah Rp25 triliun. Dalam kategori ini, Bank NTT bersanding dengan sejumlah bank yang juga memperoleh predikat sama. Mereka diantaranya Bank BPD DIY, Bank Jambi, Bank Maluku, Bank Malut, Bank Kalbar, Bank Lampung, serta Bank Pembangunan Kalteng. Bank NTT berada pada urutan tiga setelah Jambi.
Sementara empat bank lainnya yang masuk dalam KBMI 2 yakni Bank BJB , Bank Jatim, Bank DKI dan Bank Jateng. Masih dalam riset Infobank, per September 2021, Bank NTT mencatat total aset Rp17, 02 triliun dan mengantongi modal inti yang cukup lumayan yakni Rp1,97 triliun atau naik 12,91 % dari tahun sebelumnya. Atas keberhasilan-keberhasilan ini, maka Bank NTT yang mengukuhkan dirinya sebagai ‘Pelopor Penggerak Ekonomi Masyarakat NTT’ ini berhasil menyisihkan empat BPD lainnya di kategori KBMI 1 ini. Penghargaan ini adalah yang kedua di tahun 2022, dan sudah menjadi komitmen dari badan pengurus PT. BPD NTT, untuk bekerja keras, dan lebih sunguh mempersiapkan diri menuju bank devisa.
Adapun struktur lengkap Bank NTT, yakni Harry Alexander Riwu Kaho selaku Direktur Utama, Paulus Stefen Messakh sebagai Direktur Kredit, Johanis Landu Praing sebagai Direktur Dana dan Treasury, Christofel Adoe selaku Direktur Kepatuhan dan Hilarius Minggu yang adalah Direktur Teknologi Informasi dan Operasional. (*)