Bantuan Terus Mengalir, Wali Kota Eri: Perjuangan Melawan Covid-19 Sama Seperti Berjuang pada 10 November 1945

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Kebersamaan dan gotong-royong semua elemen masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19 terus ditunjukkan. Terbukti dengan banyaknya bantuan penanganan Covid-19 yang terus berdatangan ke Balai Kota Surabaya, termasuk yang datang pada hari ini, Jumat (13/8/2021). Berbagai elemen masyarakat bahu membahu memberikan bantuan yang sangat banyak dan bermanfaat bagi warga Surabaya.

Bantuan yang datang hari ini berasal dari Vihara Buddhayana Dharmawira Center (BDC) yang ada dalam naungan Keluarga Buddhayana Indonesia Provinsi Jawa Timur berupa beras sebanyak 30 ton dan masker medis 6 ribu box, ditambah 6 ribu paket makanan selama 40 hari ke depan yang merupakan donasi dari Young Buddhist Association bekerjasama dengan Vihara Buddhayana Dharmawira Centre.

Selain itu, bantuan juga datang dari International College of Surgeons Indonesia Section berupa 20 unit High Flow Nasal Cannule (HNFC) dan 15 unit syringe pump yang setara dengan Rp 1,2 miliar. Bantuan juga datang dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia – Jatim Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia berupa 1.500 Paket Sembako dan 4 ribu kilogram beras. Ada pula bantuan dari Astra Isuzu berupa 260 liter hand soap. Semua bantuan itu diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan didampingi oleh Forkopimda Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Surabaya dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya tidak bisa berjalan sendirian, namun kebersamaan dan kekuatan gotong-royong dari semua elemen masyarakat, menjadi tonggak untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya. Makanya, ia mewakili warga Surabaya menyampaikan terimakasih banyak kepada semua elemen masyarakat yang telah memberikan bantuan.

“Begitu banyak bantuan yang datang hari ini. Ini menunjukkan bahwa Kota Surabaya dalam berjuang melawan Covid-19 sama seperti berjuang pada 10 November 1945. Ada yang berjuang dengan kekuatan doanya, ada yang berjuang dengan kekuatan hartanya, ada yang berjuang dengan kekuatan fisiknya, dan ada yang berjuang dari segala titik yang mereka punya,” tegas Wali Kota Eri usai menerima bantuan.

Menurut Wali Kota Eri, kebersamaan dan gotong royong itu muncul kembali di Kota Pahlawan ini. Hal ini bukan berarti pemerintahannya yang hebat, dan bukan pula wali kotanya yang hebat. Namun, semua itu bisa terwujud karena hebatnya seluruh warga Surabaya dan semua elemen masyarakat yang ada di Surabaya, sehingga dia pun menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya.

“Semua bantuan yang diberikan ini akan kami berikan dalam bentuk paket sembako. Nanti penyerahannya kami akan mengajak semua elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa, Forkopimda Surabaya, anggota DPRD dan semua partai di Surabaya. Kami akan bagikan bersama-sama,” ujarnya.

Tentunya, lanjut dia, berbagai bantuan itu akan menambah semangat jajaran Pemkot Surabaya, termasuk para nakes yang sedang berjuang merawat warga Surabaya yang terpapar Covid-19. Apalagi ini ada bantuan High Flow Nasal Cannule (HNFC) dan syringe pump yang sangat dibutuhkan untuk membantu warga yang terpapar Covid-19. “Ini sangat dibutuhkan oleh warga yang sakit, karena kami sudah mencari ini sangat susah, alhamdulillah sekarang dibantu,” imbuhnya.

Akhirnya, dia pun hanya bisa mendoakan semoga bantuan yang telah diberikan kepada Pemkot Surabaya itu dicatat sebagai amal jariyah yang menjadi amal kebaikan dan kebajikan di dunia dan akhirta. “Sekali lagi, saya mewakili warga Kota Surabaya, menyampaikan terimakasih banyak kepada semua elemen yang telah membantu. Ini akan menjadi semangat baru untuk terus bergerak mengatasi Covid-19 di Kota Surabaya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Jawa Timur, Tosin, mengaku terketuk hatinya untuk terus membantu pemkot dalam menangani pandemi karena dia bersama komunitas di Vihara Buddhayana Dharmawira Center (BDC) merasa menjadi bagian yang sama dari warga Surabaya. “Tentunya, ketika melihat saudara-saudara kita ada yang susah, maka kita membantu bersama-sama. Jadi, bukan hanya dari komunitas kami saja yang dibantu, tapi juga untuk semua warga Surabaya, apalagi yang disampaikan Pak Eri itu sangat bagus, kebersamaan dan gotong royong menangani Covid-19,” kata Tosin seusai menyerahkan bantuan.

Ia juga memastikan bahwa pihaknya sudah sejak awal Covid-19 membantu Pemkot Surabaya dan warga Surabaya mengatasi pandemi. Kali ini, ia mengaku memberikan bantuan 30 ton beras, 6 ribu box masker medis dan juga 6 ribu paket makanan selama 40 hari ke depan yang merupakan donasi dari Young Buddhist Association bekerjasama dengan Vihara Buddhayana Dharmawira Centre. “Di luar itu, selama ini kiga juga sudah membantu warga yang isolasi mandiri, totalnya sudah kurang lebih 2 ribuan paket makanan yang kami berikan. Bantuan ini akan terus kami berikan,” tegasnya.

Selain itu, Paul L. Tahalele, selaku Ketua International College of Surgeons Indonesia Section yang juga menyerahkan bantuan kala itu menyampaikan bahwa persatuan dokter bedah se dunia yang berpusat di Chicago merasa ikut prihatin karena angka kasus Covid-19 di Indonesia meningkat dan angka kematian dokter di Indonesia sudah melebihi 600 orang di Indonesia. “Nah, ada untungnya dan kebetulan saya ketua ada di Surabaya (sehingga diserahkan kepada Pemkot Surabaya). Saya resminya pensiunan dari Unair,” kata Paul L.

Ia juga menjelaskan bahwa mendapatkan informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita kalau ada kebutuhan yang kurang. Salah satunya High Flow Nasal Cannule (HNFC) dan syringe pump, dan akhirnya dibantulah alat langka dan mahal ini. “Nantinya ini akan dibagi-bagikan ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan di Surabaya, dan total semua bantuan ini sebesar Rp 1,2 miliar,” pungkasnya. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait