Ampana,beritalima.com – Dinas perindustrian dan Perdagangan ( Perindag ) Kabupaten Tojo Una-una ( Touna) meminta pihak Bank yang mencairkan Bantuan Pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) agar melakukan jempu bola dalam melakukan pencairan khusus bagi masyarakat yang berada di Wilayah kepulauan .
Dalam monitoring penerimaan BPUM kepala Dinas Perindag Moh Kusno bertemu langsung dengan pimpinan Bank BRI unit Tete Juswan Kusen sekaligus memantau beberapa warga yang berasal dari kepulauan yang sedang mencairkan dana bantuan BPUM.
“ yang menjadi Permasalahan di Kabupaten Touna yaitu secara geografis ada enam Kecamatan wilayah darat dan enam kecamatan di wilayah kepulauan , Bagaimana Mereka menerima bantuan Wilayah kepulauan di terimakan di Ampana pada kantor BRI unit, Sehingga bantuan ini dinilai tidak tepat sasaran sesuai dengan peruntukannya “ terang Kadis Perindag Jumat(20/8/2021).
Dia jelaskan,itu dalam rangka pelaksanaan Pemulihan Ekonomi secara Nasional (PEN) masa Pandemi covid 19. Khusus di tingkat Kabupaten Touna Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan dapat membantu dapat bertamban atau menambah Modal Usaha bagi masyarakat .
Bantuan tersebut pada tahun 2020 berjumlah Rp. 2,4 juta per UMKM sedangkan tahun ini 2021 berjumlah Rp 1.2 per UMKM.
“ hanya habis dengan Biaya transportasi, Penginapan dan Makan minum yang mencapai kurang lebih 1 juta. jadi Tinggal 500 ribu rupiah uang bantuan tersebut kemungkinan yang sesuai peruntukannya dengan Konsep Penanggulan Ekonomi Nasional masa Pandemi covid 19.” Kata Mohammad Kusno
Sehingga kata dia, tadi kami memberikan saran kepada BRI untuk jemput bola mendatangi ibukota kecamatan wilayah kepulauan dan diterimakan di enam tempat masing masing ibukota Kecamatan agar uang 1.2 juta rupiah tersebut dapat dimanfaatkan sesuai peruntukanya.
Pantauan media ini , beberapa warga kepulauan mengaku banyak mengeluarkan biaya untuk datang mencairkan langsung BPUM yang senilai 1,2 juta rupiah. Apalagi kalau sampai tertunda pencairan akibat gangguan system waktu mereka berada di ampana bisa memakan waktu sampai 5 hari .
“ kalau perjalanannya dari kepulauan ke ampana itu hanya 1 hari , tapi kalau sampai tertunda biasanya sampai lima hari , jadi ongkos lebih besar sehingg nilai yang 1,2 juta biasanya sisa 500 ribu “ ungkap pak Darwan warga Walea Besar .
Warga kepulauan berharap agar pancairan bantuan ini bisa langsung dicairkan di Kepulauan di Ibu kota kecamatan masing masing,sehingg akan mengurangi ongkos biaya perjalanan ke Ampana.
Dikonfirmasi terpisah ,kepala BRI unit Tete Juswan Kusen mengatakan sebelumnnya telah berkoordinasi dengan kepala Dinas Perindag , namun pihaknya akan menyampaikan hal ini ke tingkat Pimpinan Cabang BRI.
“ kita akan berkoordinasi dengan tingkat Pimpinan cabang BRI , bagaimana nanti penyaluran BPUM untuk masyarakat yang berada di Kepulauan “ kata Pimpinan BRI Unit Tete (HW)