SURABAYA, beritalima.com | Berbeda dan sangat berbeda. Begitu kata tepat untuk menggambarkan suasana ujian skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya, Sabtu (29/8/2020).
Dalam ujian itu, kampus milik Pelindo III ini melakukan penerapan protokol kesehatan (Covid 19) sangat ketat. Peserta ujian 79 orang tidak boleh masuk kampus bersamaan. Kedatangan di kampus diatur beberapa gelombang. Tiap gelombang 15 mahasiswa.
Begitu datang mereka harus melewati prosedur cek suhu tubuh, pakai masker dengan benar mulai masuk, saat ujian dan keluar kampus. Cuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk ruangan dan selalu menjaga jarak. Kampus menyediakan 7 ruangan. Untuk ujian 5 ruangan dan 2 ruangan untuk transit.
Pengetatan juga dilakukan saat selesai ujian. Mahasiswa harus meninggalkan kampus paling lambat 15 menit setelah ujian selesai. “Kamu sudah selesai? Langsung pulang,” perintah panitia Rusi Aswidaningrum M.Hum, mengingatkan mahasiswa yang baru saja keluar ruang sidang skripsi.
Kampus menyediakan semua fasilitas memenuhi kebutuhan pelaksanaan protokol Covid 19. Thermogun, tempat cuci tangan dengan sabun tiga set, dan handsanitizer untuk masing-masing dewan penguji.
“Alhamdulillah kita semua kompak patuh protokol Covid 19 tanpa meninggalkan ketentuan prinsip ujian skripsi. Kampus menyediakan semua fasilitas, menerapkan semua tahapan protokol. Mahasiswa, dewan penguji dan semua panitia bekerja dan bertindak sesuai ketentuan. Bagus,” kata Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Dr Nugroho Dwi Priyohadi, S.Psi, M.Sc.
Mahasiswa mengaku nyaman dan tenang dalam ujian tersebut, karena pihak kampus bisa memenuhi semua kebutuhan persyaratan protokol Covid 19. Sukses STIAMAK ikut menyumbang kesaksian ujian skripsi masa pandemi Covid 19 di Indonesia. (Ganefo)