Benda Mirip Bolpoin Bersarang Didubur Bocah Miskin di Situbondo

  • Whatsapp

SITUBONDO, beritalima.com – Seorang remaja masih bersekolah SMP di Situbondo. Harus menjalani perawatan berhari – hari dirumah sakit, Lantaran ditemukan benda menyerupai bolpoin didalam tubuhnya.

Zainur Ripin (14) anak kedua dari pasangan Amin dan Niwaya warga KP.Palangan tengah RT 02 RW 01 desa Palangan, kecamatan Jangkar Situbondo, terus mengeluh kesakitan dibagian perutnya. Pihak keluarga Amin pun pasrah karena tidak memiliki jika harus operasi karena kartu KIS BPJS dan Surat Pernyataan Miskin (SPM) tidak bisa digunakan.

Salah seorang kerabat Korban, Kim Zainur Ridho (35) mengatakan pihak keluarga sudah berupaya semaksimal mungkin. Dengan ditolak KIS okeh BPJS, Melalui anggota DPRD dari Jangkar mencoba mengurus SPM, Namun Lagi – lagi ditolak olah Rumah sakit, Sementara Zainurripin sudah 10 hari dirawat di RSUD Abdoer Rahem.

“Kami sekeluarga hanya bisa pasrah, katanya ada benda menyerupai bolpoin di dalam perut, itulah alasan BPJS maupun RS menolak kartu KIS atau SPM yang kami ajukan, saran dari dokter harus di rujuk ke Malang, sementara kami tidak punya biaya kalau harus pake pasien secara umum, kami hanya berharap ada orang yang berhati mulia bisa membantu kami,”Ucap Kim lirih.

Ahli penyakit dalam RSUD Abdoer Rahem, dr. Ahmad Baihaqi mengungkapkan. Dari hasil foto Rontgen ditemukan ada benda kecil didalam perut Korban, Pihak dokter kemudian memutuskan melakukan Kolonoskopi yaitu selang berkamera di ujungnya,”Setelah kami lakukan kolonoskopi dari dubur, ditemukan benda mirip Bolpoin 30 cm dari lubang anus,”Singkat Dr. Baihaqi.

Direktur RSUD Abdoer Rahem kepada beritalima.com menjelaskan, Penolakan oleh pihak BPJS dengan nomer : 187/VII-08/2017 dan RSUD, berdasarkan hasil kolonoskopi terdapat Corpus Alenium ( menyerupai bolpoin ) mengacu pada PermenKes RI no. 28 tahun 2014 tentang pedoman program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN ) Ban IV poin i yang berbunyi : Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri.

“Artinya benda yang diduga mirip Bolpoin itu ada unsur kesengajaan dimasukkan, dari mana (bolpoin) bisa masuk kedalam dubur kalau tidak ada yang sengaja memasukkan, alasannya apa dan oleh siapa, itu belum kami ketahui,”Papar Dr.Tony.

Karena pihak keluarga benar – benar tergolong masyarakat miskin menurut Dr Tony pihak RSUD hanya memberi tagihan sebesar Rp 1 juta selama sepuluh hari di rawat,”Tapi kami masih memberi kebijakan lain, jika masih belum punya uang keluarga Zainurripin kami perbolehkan menyicil tanpa batasan waktu, Cuma kami mohon maaf karena keterbatasan alat pasien harus dirujuk ke Malang dan itu tergantung keluarga pasein,” Pungkas Dr. Tony.

Sebelum dibawa ke Rumah sakit sejak 3 bulan terakhir Zainurripin sering mengeluh sakit di bagian perut, bahkan sudah 2 kali keluar masuk rumah sakit dan sering tidak masuk sekolah, keluarga Zainurripin berharap ada donatur yang membantu agar zainurripin bisa menjalani operasi di malang.

(JOE).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *