Berhasil Bangun Civil Society, LaNyalla Puji Pengurus Masjid Jogokariyan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memuji keberadaan Masjid Jogokariyan yang beralamat di jalan di Jalan Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta. Soalnya pemimpin masjid bersejarah ini berhasil membangun masyarakat sekitar berperadaban.

Hal itu dikatakan LaNyalla ketika mendatangi Masjid Jogokariyan dalam rangka Keunjungan Kerja (Kunker) pimpinan DPD RI itu ke Yogyakarta, Minggu (6/6). LaNyalla disambut Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir, Agus Abadiyanto (Ketua Takmir) beserta jajarannya.

Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur tersebut mengunjungi Masjid Jogokariyan didampingi Pro Dr Sylviana Murni (Ketua Komite III), Bustami Zainudin (Wakil Ketua Komite II) dan senator Evi Apita Maya (NTB), Bambang Sutrisno (Jawa Tengah) serta Bambang Santoso (Bali).

“Kalau ditanya tentang Masjid Jogokariyan, ada 3 hal yang teringat di benak saya, pertama, masjid dengan uang kas yang selalu nol, kedua masjid yang punya ATM beras untuk jamaah dan warga sekitar, dan yang ketiga, masjid yang pagarnya tidak pernah dikunci,” ungkap LaNyalla.

Dijelaskan, uang kas selalu nol bukan berati tidak ada jamaah yang infaq, melainkan infaq segera didistribusikan menjadi jariyah bagi jamaah yang sudah menginfaqkan sebagian hartanya. “Ini luar biasa, karena takmir menyegerakan amalan jamaah yang infaq agar bermanfaat bagi sesama dan bagi agama. Daripada mengendap di bank.”

Pada kesempatan itu, LaNyalla menyinggung banyaknya masjid sebelum memulai Shalat Jumat selalu melaporkan neraca keuangan dengan saldo hingga ratusan juta rupiah. Padahal, ada jamaah atau warga sekitar masjid yang mengalami musibah, membutuhkan pertolongan dan tidak mendapat manfaat dari uang infaq yang disimpan di bank.

Menurut LaNyalla, kondisi seperti itu tidak dijumpai di lingkungan Masjid Jogokariyan. “Saya mengapresiasi semangat takmir masjid Jogokariyan yang memposisikan masjid sebagai instrumen civil society, menjawab persoalan jamaah dan warga sekitar sehingga lahirnya ide ATM beras. Sebuah upaya untuk berbuat konkret menjawab persoalan yang terjadi di masyarakat,” kata LaNyalla.

Dikatakan, masjid memang harusnya menjadi rujukan umat, sama dengan Pondok Pesantren dan para kiai serta ulama yang merupakan instrumen civil society lainnya. Masjid dinilai LaNyalla harus menjadi problem solver bagi masyarakat sekitar. “Itulah semangat yang kami bangun di DPD RI. Semangat sebagai problem solver bagi daerah karena kami wakil daerah.”

Ditegaskan, komitmen DPD RI yang bertekad menjadi ‘advokat’ bagi daerah dan seluruh stakeholder termasuk keberadaan masjid yang sejatinya bisa menjadi sarana bagi terciptanya masyarakat madani. “Karena itu, saya aktif ke semua daerah, untuk melihat dan mendengar langsung apa yang menjadi problem dan apa yang dibutuhkan daerah.”

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan menyampaikan program yang dilakukan Masjid Jogokariyan untuk kepentingan umat. “Salah satu program dari Masjid adalah bedah rumah. Yakni perbaiki rumah yang tak layak. Sudah puluhan rumah yang diperbaiki,” kata Jazir.

Selain itu, Masjid juga menalangi warga dalam membelikan rumah jika ada kekurangan. Warga mencicil ke Masjid dengan wujud emas, juga memberi bantuan sembako selama 15 hari kepada 420 warga miskin.

Dalam masa pandemi sampai 1000 sembako ditambah 1000 kartu ATM beras. “Kami berharap semoga program bisa ditendang ke seluruh Indonesia. Karena kita tahu selain Ketua DPD beliau juga pernah menjadi Ketua PSSI,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, LaNyalla juga meresmikan atau menandatangani prasasti program bedah rumah untuk salah satu warga yang sudah dilakukan oleh Masjid Jogokariyan. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait