SURABAYA, beritalima.com – Dengan menggunakan kemeja putih, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan tinjauan saluran air di kawasan Jalan Simo Hilir, Sabtu, (19/01/19). Dalam kunjungannya itu, ia mencoba mencarikan solusi supaya kawasan tersebut tidak lagi tergenang air saat hujan deras tiba. Salah satunya, yakni dengan meninggikan dinding penahan saluran air di kawasan tersebut.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga didampingi oleh Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati bersama jajarannya. Ia mengaku, sengaja mengajak jajarannya, supaya bisa langsung menunjukkan posisi dinding penahan air yang harus ditinggikan.
“Sebetulnya aku sudah pesen ke bu Erna kemarin itu, supaya ditinggikan. Makanya terus saya ajak ke situ untuk meninggikan dindingnya, tapi mungkin nanti ada yang mau kita lebarkan,” kata dia.
Pada tinjauannya itu, Wali Kota Risma juga sempat berbincang-bincang dengan RW setempat, untuk mendengar langsung bagaimana kondisi sungai ketika hujan deras tiba. Menurutnya, penyebab adanya genangan air di kawasan itu, merupakan imbas dari kondisi sungai yang tidak rata dan cenderung lebih menukik ke bawah. Sehingga, ketika hujan deras tiba, otomatis air mengalir dengan cepat ke bawah. Akibatnya, air meluap menggenang ke perkampungan warga. Karena itu, ia ingin agar dinding penahan saluran air kembali ditinggikan.
“Ini sudah mulai dikerjakan. Mestinya, memang yang dikerjakan itu yang di atas. Supaya air ndak langsung nggerojok turun,” ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Di samping meninggikan dinding penahan saluran air, Wali Kota Risma menyampaikan salah satu solusi lain adalah dengan membuat bosem atau penampung air, yang lokasinya berdekatan dengan SMK Pelayaran Bhakti Samudera. Pembangunan bosem itu, diharapkan dapat menampung dan menahan debit air ketika hujan deras turun, sehingga tidak langsung mengalir deras ke bawah. “Ini kita masih cek, kita punya lahan. Ini saya minta untuk kembali dibuat bosem sama saluran,” jelasnya.
Namun, ia mengaku masih ada beberapa kendala yang membuat pembangunan bosem tidak bisa segera dikerjakan. Pihaknya masih mencarikan solusi dan melakukan koordinasi dengan jajarannya, untuk memastikan lahan yang akan dibangun bosem bisa segera clear. “Kalau kita buat waduk (bosem) di situ, airnya tidak deras turun ke bawah. Insya allah yang bawah clear,” tutupnya (*)