Bolehkan Sholat Tahajud jam 4 Inilah Hukum Waktu Sholat Tahajud beserta Doa setelah Sholat Tahajud

  • Whatsapp

Apabila memiliki niat untuk melaksanakan ibadah sholat tahajud, maka perlu mengetahui lebih dalam mengenai sholat sunnah yang satu ini. dikarenakan, ada waktu-waktu tertentu yang menjadi waktu yang baik untuk melaksanakannya.

Pasalnya, banyak orang yang mempertanyakan terkait bolehkan sholat tahajud jam 4 pagi? untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, baiknya menyimak ulasannya yang ada di bawah ini.

  • Waktu Sholat Tahajud yang Baik

Yang harus diketahui, untuk melaksanakan sholat tahajud ada beberapa waktu yang tepat seperti penjelasan berikut ini.

Yang pertama adalah sepertiga malam pertama. Waktu sholat tahajud ini berkisar antara waktu 19.00 hingga 22.00 yang menjadi waktu utama untuk melakukan sholat tahajud.

Lalu ada sepertiga waktu malam kedua yang berkisar antara jam 22.00 hingga 01.00 dini hari yang menjadi waktu paling utama untuk melaksanakan sholat tahajud.

Selanjutnya ada sepertiga waktu malam terakhir, waktu ini berkisar pukul 01.00 dini hari hingga masuknya hinnga waktu subuh. waktu ini menjadi menjadi yang utama dan terbaik untuk melaksanakan tahajud.

Dengan penjelasan yang sudah dijelaskan tersebut, maka jawaban dari pertanyaan bolehkan sholat tahajud jam 4 pagi ini adalah hukumnya boleh saja selama belum terdengar kumandangnya sholat subuh.

Mengenai penjelasan waktu shalat tahajud juga tercantum dalam hadist dari Aisyah “Rasulullah bersabda, “Waktu pelaksanaan sholat tahajud adalah setelah sholat Isya sampai sebelum waktu subuh. (Imam Bukhori dan Imam Muslim).

  • Doa Setelah Sholat Tahajud

Bagi seorang Muslim, usai mengerjakan sholat tahajud sebaiknya untuk selalu membaca doa. Berikut adalah doa setelah sholat tahajud yang diriwayatkan dalam al-adzkar karya Imam an-nawawi halaman 25.

‘’Allahumma rabbana lakal hamdu anta gayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamduk anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati ardhi wa man fii hinna, wa lakal hamdu antal haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa’atu haq.

Allakumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu. Wa ma akhjgartu, wa ma asrartu, wa ma a’alantu, wa ma antu a’alamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

 

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.

Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.

Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait