JAKARTA, Beritalima.com– Nama Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mulai mendapatkan banyak dukungan untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya.
“Kemampuan manajerial yang baik serta menghindari banyak retorika, menjadi keunggulan LaNyalla,” kata akademisi asal Surabaya, Prof Dr Sam Abede Pareno melalui keterangan tertulis yang diterima awak media, Minggu (16/5) siang.
Menurut dia, dukungan terhadap lagi-laki kelahiran Jakarta, 10 Mei 1959 ini untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024, mulai viral di media sosial. “Saya mempertanyakan kehendak kaum muda itu, kenapa yakin LaNyalla sanggup melanjutkan kepemimpinan nasional dibandingkan nama yang digadang-gadang oligarki parpol dan kalangan oposisi?” tutur Sam.
Menurut Sam, jika berdasarkan filosof Engels, mengenai tesis-antitesis-sintesis, sosok LaNyalla adalah calon sintesis dari calon-calon oligarki parpol dan golongan oposisi sebagai tesis dan antitesis.
“LaNyalla punya kemampuan manajerial yang lateral. Beliau tidak pernah mengkritik pemerintah. Bertahun-tahun memimpin Pemuda Pancasila di Jawa Timur, tak pernah konflik dengan Pemda atau mengerahkan massa mendukung gerakan oposisi. Itu yang menjadikan dia sebagai sintesis.”
Sam juga menilai, milenial sudah jenuh dengan gaya dan retorika tokoh yang ada. “Sebab, para tokoh itu kalau tak membela, ya menghujat habis-habisan. LaNyalla tokoh yang memberikan solusi pada masalah yang ada, terutama menyangkut kepentingan daerah,” ulas dia.
Karena itu, Sam menilai LaNyalla punya modal untuk pencalonannya, yaitu ‘Dari daerah untuk Indonesia’ dan ‘Nyalakan Indonesia’. Buat Sam, sosok LaNyalla juga bisa merepresentasikan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya dan beragam.
“Saya teringat Koentjaraningrat yang mengatakan kebudayaan nasional adalah kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Sedangkan LaNyalla berdarah Bugis-Makassar, namun lahir di Jakarta dan besar di Surabaya.”
Ayahnya, LaNyalla alm Mahmud Mattalitti Kepala Biro Umum di Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kakeknya, alm Mattalitti, saudagar muslim yang taat di Surabaya. “La Nyalla lulusan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,” tutur Sam.
Tidak hanya itu, dalam jiwanya bersemi nilai-nilai wirausaha, intelegensia, dan moral yang tinggi. Beliau tegas dan punya rasa percaya diri yang kuat. Namun, sangat menghormati para kiai, intelektual, dan pejuang moralitas.
“Dengan berbagai latar belakang, LaNyalla juga berpeluang diusung partai politik,” demikian Prof Dr Sam Abede Pareno. (akhir)