BANYUWANGI beritalima.com – Polsek Kalipuro berhasil mengungkap kasus penggelapan. Tersangkanya melibatkan Fauzan Effendi (38), warga Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Pria ini diamankan aparat di kediamannya.Kasus ini terungkap berawal dari laporan korban, Deri Handrian Sopandi Rojak (35), tinggal di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 63 Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jabar, kepada aparat Polsek Kalipuro.
Mulanya pada periode Agustus 2012 silam terjadi kesepakatan bisnis sapi antara pelaku dengan korban. Selama Deri belum melunasi pengiriman sapi-sapinya, dia sengaja menyerahkan BPKB Mobil Toyota Fortuner nopol B471 SRI kepada pelaku. Ternyata kepercayaan yang diberikan korban disalahgunakan oleh tersangka Fauzan. BPKB itu justru dijadikan agunan peminjaman uang di KSP Lancar senilai Rp 230 juta.
Lantaran proses itu tanpa seijin sang pemilik kendaraan, akhirnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Kalipuro. Kapolsek Kalipuro AKP Supriyadi telah memerintahkan anggotanya untuk mengambil BPKB tersebut sebagai bukti. Pelaku penggelapan ini juga ditangkap di kediamannya.
“Laporan korban kuat karena BPKB itu miliknya. Mobil Toyota Fortuner juga masih ada,” tegasnya.
Ditambahkan AKP Supriyadi, kasus ini sejatinya telah dilaporkan kepada aparat sejak 2013. Kasusnya juga sudah ditangani oleh penyidik saat dirinya belum menjabat Kapolsek Kalipuro. Hanya saja kasus ini mengalami kendala karena jaksa mengembalikan berkas itu karena dinilai belum lengkap.
“Begitu tahu kasus ini ada, kita tanya lagi korbannya. Apakah kasus ini dilanjutkan atau tidak. Setelah kita mendapat kepastian untuk dilanjutkan, ya kita tangani lagi,” terangnya.
Langkah yang dilakukan adalah menyita BPKB yang ada dikoperasi sebagai bukti. Selain itu penyidik juga meminta korban merelakan mobilnya dikirim ke Banyuwangi sebagai bukti pendukung. Penggunaan dua alat bukti ini berdasar petunjuk kejaksaan yang semula menyatakan kasus ini P-19 atau belum lengkap. (Abi)
