Budidaya Talas Beneng, Ning Lia: Tangguh Menuju Naik Kelas

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Seperti diketahui, talas beneng merupakan salah satu jenis umbi talas yang disingkat dari kata besar dan koneng (kuning). Hal ini seperti cirinya, yaitu memiliki ukuran di atas rata-rata talas pada umumnya. Talas beneng memiliki Panjang sekitar 120 cm, bobot sekitar 35 hingga 42 kg dan ukuran lingkar luar batang mencapai 50 cm.

Talas beneng diakui memiliki banyak potensi dan salah satu sektor ekspor yang menjanjikan. Seperti yang dijelaskan oleh Bakorwil Agung Subagyo, S.STP., M.Si., melalui seluler pada Minggu (14/11), talas beneng diharapkan memperkuat potensi ekspor Jawa Timur.

“Beberapa hari lalu, kami bersama Gapoktan IPHPS (Izin Pemanfaatan Perhutanan Hutan Sosial), PT. GIA (Global Indo Agro), Gerai UMKM Lamongan, dan Perempuan Tani (Pertani) HKTI Jatim melangsungkan penanaman budidaya talas beneng di lahan PHPS (Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial). Tentu, hal ini menjadi spirit kita untuk menjadikan potensi lokal semakin kuat dan memenuhi pangsa pasar internasional.”

“Terlebih, talas beneng sangat produktif. Panennya melimpah dan multi manfaat. Dari daun, umbi, dan sebagainya, talas beneng bermanfaat,” jelasnya yang mengajak para petani mengikuti arahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk memperhatikan aspek ‘tanam, petik, olah, kemas, jual’.

Penanaman yang dimaksud Agung adalah yang telah berlangsung pada Rabu (3/11) lalu, terlaksana lancar di Dusun Bakon, Desa Tlemang, Ngimbang, Lamongan. Saat itu, Reni Setiawati dari gerai umkm lamongan menyampaikan adanya nota kesepahaman (MoU) antara PT GIA dengan Gapoktan IPHPS dengan tujuan memenuhi hilirasi dari hasil panen budidaya talas beneng.

Sedangkan ning Lia Istifhama, Ketua DPD Pertani HKTI Jatim, menjelaskan via seluler bahwa talas beneng yang disebut-sebut sebagai alternatif produksi rokok sehat, sebagai salah satu identitas penguatan potensi lokal.

“Dengan adanya demand tinggi terhadap talas beneng, maka ini akan menjadi identitas, potensi lokal sebagai penguat sektor ekonomi nasional. Secara sederhana, akan terwujud semangat TALAS, yaitu TAngguh menuju naik keLAS.”

Tak lupa, aktivis asal Surabaya tersebut, menjelaskan pentingnya peran petani perempuan dalam budidaya talas.

“Hadirnya para perempuan hebat di dalam budidaya talas beneng, akan menjadi stimulus realisasi prinsip ‘PESONA’ perempuan dalam berperan, yaitu karakter peduli, strong, naluri keibuan. Dan sesuai karakter perempuan yang BRAVE. Brave bukan hanya ‘berani’, melainkan sinergitas antara lima unsur kata, yaitu: Brainy, Robustness, Adaptive, Visionary, Empathy.

Talas beneng sendiri, dijelaskan oleh Rita dari PT. GIA, memiliki peluang ekspor tinggi. Hal ini disebabkan daun talas kering dapat digunakan sebagai campuran rokok. Aromanya menyerupai tembakau. Dengan begitu, akan menjadi produk low nikotin. Selain itu, juga terdapat kolagen dan anti oksidan yang sangat tinggi dan dibutuhkan tubuh. Tak heran, di Indonesia saat ini, demand semakin tinggi dalam konsorsium pabrik rokok sebagai akibat dari tingginya minat masyarakat terhadap alternatif rokok yang sehat. Dengan begitu, budidaya di dalam lahan Kementerian LHK yang dianggap sebagai lahan tidur selama ini, diharapkan menjadi potensi nilai ekonomi tinggi.(red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait