MADIUN, beritalima.com- Warga Kota Madiun, Jawa Timur, cukup dimanjakan dengan berbagai fasilitas. Selain mendapatkan pendidikan gratis dan jaminan kesehatan yang memadai, masyarakat juga mendapat masih banyak fasilitas lain. Salah satunya, khitan massal yang digelar Pemkot Madiun melalui Dinas Soial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di RSUD Sogaten, Kamis Juli 2018.
Khitan ini, sengaja diperuntukkan bagi keluarga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang keluarga atau orang tuanya ber-KTP Kota Madiun. Namun kenyataannya, jumlah peserta khitan massal hanya sedikit. Ini membuktikan, warga lebih sejahtera dan mengkhitankan putranya sendiri.
‘’Khitan massal tahun ini sengaja sebagai peringatan Hari Jadi Kota Madiun sekaligus untuk mengisi masa liburan sekolah,’’ kata Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyato saat meninjau khitan massal.
Khitan massal merupakan salah satu kepedulian Pemkot Madiun untuk memfasilitasi warganya dalam menjalankan syariat Islam. Kegiatan rutin tahunan ini, sudah direncakan jauh-jauh hari sebelumnya. Sebanyak 35 peserta yang mengikuti. Padahal, sejatinya tercatat 75 anak jika mengacu angka kelahiran anak dari keluarga PMKS.
‘’Kuota 75, yang mendaftar 35 anak. Berarti masyarakat Kota Madiun sudah banyak yang mampu mengkhitankan anaknya secara mandiri,’’ katanya.
Pengumuman Khitan Massal sudah disebar ke setiap kelurahan se-Kota Madiun. Syaratnya wajib asli warga Kota Madiun. Namun, diprioritaskan dari keluarga PMKS.
Walikota menyebut sisa sebanyak 40 kuota ini bakal dikembalikan ke Kas Daerah. Sugeng terlihat antusias menghibur peserta khitan massal. Mulai berbincang ringan hingga foto dan selfi bersama. Ajakan foto bersama ternyata cukup ampuh mengurangi ketegangan anak-anak yang akan dikhitan. Namun, ada juga peserta yang menangis saat dikhitan.
Kepala Dinsos PP dan PA, Heri Suwartono, menyebut, peserta khitan massal berasal dari tiga kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Taman sebanyak 13 anak, Kecamatan Manguharjo sebanyak 9 anak, dan Kecamatan Kartoharjo sebanyak 13 anak.
Ada yang unik dari peserta khitan kali ini. Terdapat peserta tertua yang berusia 45 tahun dari Kelurahan Pandean. Sedang, yang termuda berusia 6 tahun dari Kelurahan Demangan. (Diskominfo).