Bupati Halbar Warning SPBU Jailolo Optimalkan Pelayanan

  • Whatsapp

JAILOLO,beritalima.com – Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy mulai mengambil  sikap mewarning pihak SPBU Jailolo untuk optimalkan pelayanan angkutan umum. 

Karena kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin di wilayah kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut), memasuki satu bulan penuh.

“Jadi dengan kondisi seperti ini, pihak SPBU harus optimalkan pelayanan pada angkutan umum, baru kemudian melayani cerigen,”ungkap Bupati Danny Missy, jelang melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Rabu (13/7).

Saat turun memantau aktivitas di SPBU Jailolo milik PT Sarana Anugerah Perkasa. Saat bertemu dengan petinggi SPBU, orang nomor satu di Halbar itu menekan pihak SPBU agar mengutamakan masyarakat, bukan pengecer. Bupati juga mengancam memcabut izin pengecer jika ditemukan ada yang bermain harga.

“Stok BBM sebenarnya cukup, kenapa terjadi kelangkaan seperti ini. Saya minta SPBU fokus layani masyarakat,”tegasnya.

Bupati telah memerintahkan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Halbar untuk turun ke lapangan agar bisa memastikan apakah masih ada pengecer yang bermain harga atau tidak.

 “Saat turun lapangan, harus gandeng polisi. Kalau temukan ada pengecer yang main harga, segera cabut izinnya,”ancamnya.

Menurutnya, jangan karena permainan pihak SPBU Jailolo maupun Pengecer sehingga Pemkab Halbar ikut disalahkan oleh masyarakat. Untuk itu, dirinya tetap memantau perkembangan.

“Jadi hari ini sudah ada rapat pihak Pemkab Halbar melalui Disperindagkop, APMS, SPBU Jailolo dan Polres Halbar, untuk mencari solusinya,”tandasnya.

Bupati Danny Missy terpaksa turun langsung ke SPBU Jailolo karena mencium ada aroma tak sedap, bahwa pihak SPBU lebih mengutamakan pengecer. Betapa tidak, untuk pengecer, SPBU mematok harga lebih tinggi dari masyarakat umum. Harga BBM premium perliter hanya sebenarnya Rp 6.450, SPBU menjual ke pengecer dengan harga Rp 6.800 perliter. Artinya, pihak SPBU mengambil untung Rp 3500 perliter. “Untuk eceran kami jual dengan 6.800,”aku salah satu petugas SPBU saat ditanya polisi di SPBU.

Sebelumnya, sejumlah massa GMKI dan GAMKI juga menggelar aksi damai di SPBU dan Pemkab Halbar, Selasa (12/7) kemarin.

Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas permaian harga BBM di SPBU yang akibatnya membuat BBM menjadi langka. “Pihak SPBU telah melakukan kejahatan ekonomi. Mereka mencari keuangan dengan menjual mahal ke pengecer,”teriak Noven Kaisa, 

koordinator aksi. Aksi berlangsung sekitar 30 menit dan dikawal aparat kepolisian. Setelah berorasi, massa membubarkan diri dengan tertib‎. (ssd)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *