Bupati Hendy Teteskan Air Mata, Ketika Temui Warga 10 Tahun Tinggal di Kandang Sapi

  • Whatsapp
Bupati Hendy temui pasutri yang tinggal di kandang sapi (beritalima.com/istimewa)
Bupati Hendy temui pasutri yang tinggal di kandang sapi (beritalima.com/istimewa)

JEMBER, beritalima.com | Bupati Jember H. Hendy Siswanto meneteskan air mata, ketika menemui warganya yang tinggal di kandang sapi.

Warga tersebut, merupakan Pasangan Suami-Istri (Pasutri) dari Midin dan Sadima, yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Sumberbulus, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.

Bacaan Lainnya

Diketahui, dari halaman resmi Pemerintah Kabupaten Jember, Pasutri tersebut yang laki-laki atau suami menderita lumpuh selama sepuluh tahun, sedangkan istrinya mengalami kebutaan pada matanya.

Tidak hanya itu, gubuk reot yang bersebelahan dengan kandang sapi itu, dihuni oleh anak dan cucunya, dengan jumlah total keseluruhan ada 8 orang.

Informasi didapat, sapi yang berada di kandang itu, juga bukan milik dari pasutri tersebut. Dia hanya merawat hewan ternak itu dan belum punya rumah sendiri.

Dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya, selain anaknya bekerja serabutan, juga menerima belas kasih dari warga sekitar.

Menanggapi hal itu, Bupati Jember dalam kegiatan Wes Wayahe Jember Berbagi, Rabu (13/4/2022) merasa turut prihatin dengan nasib warganya itu.

“Masyallah beliau tetap semangat di tengah kondisi seperti ini, tidur di kandang sapi, kondisi fisiknya juga seperti ini,” ucapnya.

“Artinya Pemkab Jember harus lebih teliti lagi terutama saya,” imbuh Bupati, sembari meneteskan air mata.

Mengetahui hal tersebut, Bupati yang lebih dikenal memiliki sosial yang tinggi langsung mengambil langkah. Pemkab Jember akan membantu hidup pasutri itu, setidaknya bisa hidup normal seperti lainnya.

Terkait tempat tinggal yang berada di kandang sapi, melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Bupati Hendy akan membangun rumah pasutri itu secepatnya.

Hendy juga mengakui, dirinya akan lebih giat lagi terjun ke pelosok-pelosok, karena masih banyak saudara-saudara di Kabupaten Jember yang hidup normal saja sudah tidak mampu.

“Tidur sebagaimana layaknya, dan ini masih ada. Kami akan berusaha bekerja keras, untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait