MADIUN, beritalima.com- Meski ditengah pandemi Covid-19, namun iklim investasi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih stabil.
Hal tersebut disampaikan Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, saat menerima kunjungan pejabat dari kantor
Bea dan Cukai Madiun, di Pendopo Muda Graha, Kamis 11 Juni 2020.
Bahkan menurutnya, laju investasi beberapa komoditas justru meningkat. Apalagi dengan adanya DD (Dana Desa) ADD (Alokasi Dana Desa), yang setiap desa diberikan keleluasaan untuk berinovasi dengan harapan menghasilkan produk berkualitas eksport.
“Dengan kolaborasi DD dan ADD, daya inovasi di desa akan tumbuh. Inovasi itu tidak boleh dimatikan, justru akan kita bimbing agar mereka tidak takut. Seperti rokok produksi rumahan yang memang belum memiliki ijin cukai, kita akan coba carikan solusi agar kegiatan home industri itu tidak mati begitu saja,” tutur H. Ahmad Dawami.
Jika inovasi di desa tumbuh, ia yakin suatu saat semua desa di Kabupaten Madiun menjadi desa tangguh, industrinya tangguh dan pesantrennya tangguh yang muaranya menuju keluarga tangguh dan mandiri.
Terkait penanganan Covid-19, bupati menegaskan, pihaknya sudah membuat tim penanganan sejak 5 Maret, jauh sebelum pusat membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19.
Langkah itu diambilnya agar dampak yang ditimbulkan seperti dampak sosial ekonomi, bisa diminimalisir sedini mungkin. Kalaupun terjadi, dampak ekonomi tidak jatuh terlalu dalam. Karena kalau itu terjadi, maka implikasinya akan ‘perang’ melawan kelaparan, dan yang menang adalah kelaparan.
“Kalau ada masyarakat yang ngomong, saya lapar kok gak boleh kerja. Ini kan repot. Makanya sampai saat ini kinerja investasi dan ekonomi di Kabupaten Madiun tetap stabil,” tandasnya.
Turut mendampingi bupati dalam pertemuan dengan Bea Cukai ini diantaranya Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Madiun, Indra Setyawan, dan Asisten II Sekda, Suyadi. (Dibyo).
H. Ahmad Dawami (nomor dua dari kiri).