Bupati Madiun: Status Tanggap Darurat Banjir Menjadi Pemulihan

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, menurunkan status bencana banjir di wilayahnya, turun dari tanggap darurat menjadi pemulihan.

Perubahan status ini disampaikan Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, saat jumpa pers di Posko penanganan bencana banjir di Kecamatan Balerejo, Senin 11 Maret 2019, malam.

“Status pemulihan bencana banjir ini akan berlaku selama 90 hari ke depan dimulai 13 Maret 2019-10 Juni 2019. Karena bantuan sudah dirasakan mencukupi, agar tidak terjadi penyalahgunaan bantuan, maka penerimaan bantuan dalam bentuk apapun akan dihentikan mulai Selasa 12 Matet 2019 sampai dengan pukul 24.00 WIB,” terang H.Ahmad Dawami.

Sedangkan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak banjir, setiap harinya bantuan didistribusikan kepada para korban.

“Mengenai laporan bantuan, baik yang masuk maupun yang sudah terdistribusikan, akan saya disampaikan secara transparan dalam waktu 14 hari kedepan,” tuturnya.

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan yang telah disumbangkan. “Kepada mereka yang memberikan bantuan saya do’akan semoga menjadi amal kebaikan,” ucapnya.

Untuk diketahui, akibat bencana banjir di Kabupaten Madiun beberapa hari lalu, sedikitnya ada 57 desa dari 12 kecamatan terdampak. Rinciannya, rumah tangga terdampak ada 5.707 KK, rumah terdampak 5.086 unit, lahan pertanian 497 hektare, ternak mati 10 ekor sapi, 69 ekor kambing dan 4.058 ekor ayam.

Sedangkan Infrastruktur yang terdampak antara lain tujuh sayap Dam ditDam Sidorejo, Bruwok, Gendong, Kaligunting, Kaliabu, Serut, Nampu, tujuh saluran sekunder pada saluran sekunder Sidorejo, Wates, Bangunsari, Pacinan, BNP2, Tebon dan Cau.

Tak hanya itu, tiga jembatan yaitu jembatan Kertosari, Tebon, Tawangrejo dan Sumberbening juga kena dampak. Selain itu, juga terjadi longsor pada ruas Jalan Segulung-Suluk dan bahu jalan nasional Caruban-Ngawi.

Sedangkan estimasi kerugian yakni permukiman Rp. 38.610.000.000, pertanian Rp. 8.093.295.000, peternakan Rp. 416.560.000 dan infrastruktur Rp. 6.974.000.000 dengan stimasi kerugian seluruhnya mencapai Rp. 54.093.855.000. (Rohman/Dibyo).

Ket.Foto: H.Ahmad Dawami (kiri).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *