Citizen Reporter
Lapran: Hardiyanti Jamaluddin
Mahasiswa KPI PDK UINAM
Beberapa waktu yang lalu, Jumat, 15 September 2017, saya memperkenalkan metode agar anak usia di bawah lima tahun cepat mengenal huruf hijaiyyah.
Metode ini sangat unik untuk menyampaikan pesan kepada balita, yaitu dengan menggunakan metode gambar. Dengan memanfaatkan animasi atau tokoh serial anak yang disukainya ternyata membuahkan hasil yang signifikan.
“Saya melihat bagaimana perbedaan reaksi si anak ketika bermodalkan metode-metode klasik yang kita gunakan sejak beberapa tahun silam dengan metode gambar atau serial kartun favorit.
Kita juga bisa memasukkan cerita-cerita dongeng agar si anak tidak mudah bosan dan lelah”.
Mahasiswa KPI ini pun memberikan contoh saat ditanya mengenai metode baru yang ia temukan di antaranya :
Ketika ia menyodorkan suatu huruf, misalnya huruf Ba, si anak tidak bisa menyebutkannya.
Tapi, ketika ia memasukkan nama tokoh di dalam huruf tersebut, mereka mampu mengingatnya, bahkan mengulangnya sampai beberapa kali.
Hal ini membuktikan bahwa, anak condong lebih mudah mempelajari apa yang menarik baginya atau yang ia senangi.
Karena itu, sebagai tenaga pendidik, hendaknya memasukkan nilai-nilai atau unsur-unsur yang berbeda, khususnya yang menarik bagi anak, agar anak cepat memahami apa yang disampaikan oleh gurunya.
