Catatan Lia Istifhama: 22 Ramadlan, Jelang Akhir Ramadlan, Inilah Keutamaan Shalat Witir Yang Perlu Diketahui

  • Whatsapp

beritalima.com | “Shalat malam itu dua (rakaat). Apabila salah seorang diantaramu takut terhadap Subuh, maka shalatlah satu rakaat sebagai penggasal (witir) terhadap shalat yang telah dikerjakan.” (Shahih Bukhari, hadis nomor 948).

Dari hadis tersebut, diketahui bahwa shalat witir adalah pelengkap shalat malam, terlebih ketika kita ingin memenuhi malam hari dengan ibadah sehingga kita ingin berlama-lama dan berharap subuh (pagi hari) tidak segera datang.

Rasulullah SAW juga bersabda bahwa shalat witir hendaklah dijadikan sebagai akhir shalat (shalat malam) seseorang. “Jadikanlah akhir shalatmu di malam hari dengan witir.” (Shahih Bukhari, hadis nomor 956).

Keutamaan berikutnya adalah berkaitan dengan hajat (keinginan hidup) manusia. Hal ini dijelaskan dalam hadis nomor 949, bahwa salah satu sahabat Rasulullah, yaitu Abdullah bin Umar, memerintahkan kepada seseorang untuk melakukan shalat witir dari apa yang dihajatkan olehnya (keinginannya).

Shalat witir berjumlah ganjil, yaitu sedikitnya satu rakaat. Dalam hadis nomor 950, shalat witir dapat dilakukan maksimal 13 rakaat.

Dalam bulan suci Ramadlan kali ini, shalat witir umumnya kita lakukan setelah shalat Tarawih. Pelaksanaan tersebut merupakan bentuk teladan Rasulullah SAW yang melaksanakan shalat witir di bulan Ramadlan (Hadis nomor 954): “Dari ‘Aisyah ra., berkata: “Setiap malam Rasulullah SAW melakukan witir dan witirnya berakhir sampai waktu sahur”.

Memasuki 22 Ramadlan yang merupakan 10 hari terakhir bulan Ramadlan, kita bisa menjaga kualitas ibadah kita dan memaksimalkan sholat malam, Aamiin…

beritalima.com

Pos terkait