TEMANGGUNG, beritalima.com- Untuk mengendalikan penularan virus corona yang semakin merajalela, pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan menerapkan larangan silaturahmi lebaran.
Masyarakat diminta tidak saling berkunjung, tidak menggelar Shalat Ied berjamaah, dan tidak boleh membuat acara halal bihalal. Gugus tugas kabupaten beserta aparat Kodim dan Polres akan melakukan operasi patroli dan penegakan ke desa-desa untuk memastikan larangan ini ditaati oleh seluruh warga.
Selain melarang silaturahmi lebaran, gugus tugas kabupaten juga meminta agar semua pemerintahan desa di seluruh Kabupaten Temanggung untuk melakukan pembatasan pergerakan warga untuk tidak keluar-masuk desa selama masa lebaran nanti.
Menurut Jubir Gugus Tugas Covid-19, Gotri Wijayanto, langkah ini dilakukan menyusul meledaknya angka kasus positif Corona di Kabupaten Temanggung yang saat berita ini ditulis telah mencapai angka 49 orang. Selain itu pekan ini gugus tugas kabupaten juga berhasil melakukan tracking dan didapati lebih 80 orang yang reaktif positif rapid test. Sehingga diperkirakan dalam sepekan atau dua pekan ke depan akan terjadi lonjakan besar kasus corona di Temanggung.
Saat ini saja yang positif sudah ada 49 orang, dan ada lebih 80 orang yang rapid tesnya positif, sehingga ketika dilakukan swab nanti kemungkinan jumlah positifnya akan bertambah signifikan.
Selain melarang silaturahmi lebaran, pemerintah Kabupaten Temanggung juga akan melarang kegiatan takbir keliling, melarang penyelenggaraan acara halal bi halal maupun acara yang mengundang kerumunan warga, dan meminta masyarakat tidak melangsungkan Shalat Ied berjamaah di masjid maupun di lapangan. Shalat Ied agar dilaksanakan di rumah masing-masing, dimana sesuai petunjuk MUI Shalat Ied dapat dilaksanakan di rumah tanpa khutbah.
Karena pada masa krisis corona ini di Temanggung diterapkan larangan saling bersulaturahmi lebaran, maka masyarakat diminta menghemat pengeluaran rumah tangga.
Yang biasanya setiap lebaran belanja aneka makanan lebaran untuk menyuguh tamu, dan biasanya membeli baju baru untuk dipakai bertamu, maka untuk tahun ini karena tidak ada saling silaturahmi maka masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli kue-kue atau untuk membeli baju baru. Cukup membeli kue-kue untuk kebutuhan keluarga sendiri saja selama masa lebaran ini.
Gugus Tugas Covid-19 Nasional telah memprediksi puncak penularan Corona akan terjadi pada saat lebaran. Oleh karena itu Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Temanggung meminta kepada gugus tugas di desa-desa untuk menerapkan disiplin kepada warganya masing-masing. Menjelang lebaran diharapkan seluruh desa mengadakan musyawarah untuk mengambil kesepakatan bersama agar pada masa lebaran nanti menerapkan pembatasan pergerakan warganya tidak keluar-masuk desa kecuali untuk keperluan bekerja.
Selain itu juga diminta masing-masing desa meningkatkan keamanan wilayah dengan menggiatkan Siskamling. Sedangkan masyarakat diminta untuk patuh dan taat dengan himbauan maupun larangan yang diberlakukan dan menerapkan disiplin diri mencegah penularan Covid-19 dengan memakai masker, sering cuci tangan, tidak berkerumun, menjaga jarak, dan diam di rumah. (Lili)