Dalam Rapat Kerja Virtual, LaNyalla Ingatkan Tiga Sektor Prioritas Indonesia

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Di tengah pandemi wanah virus Corona (Covid-19) dan ancaman resesi global yang sudah nyata di depan mata, tiga sektor ketahanan yakni kesehatan, pangan dan sosial harus menjadi prioritas Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Demikian dikatakan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di depan peserta Rapat Kerja Nasional Virtual PB IKAMI Sulawesi Selatan, Sabtu (27/6). “Inilah sebenarnya tantangan kita,” kata LaNyalla seperti tertulis dalam siaran pers Humas dan Pemberitaan DPD RI yang diterima Beritalima.com, Sabtu (27/6) malam.

Lebih lanjut LaNyalla mengatakan, saat ini Indonesia sedang memanggil seluruh stakeholder untuk bersatu padu, bahu membahu menghadapi wabah Covid-19. Bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi dari sisi dampak yang disebabkan pandemi ini. “Termasuk memanggil para mahasiswa dan pelajar, untuk ikut berkiprah dalam menghadapi situasi sulit ini,” tutur dia.

Dalam sebuah pertemuan, tambah senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan ancaman resesi global sudah benar-benar nyata dan bukan wacana lagi. Artinya, semua negara di dunia ini akan terganggu. Siklus demand, suplay dan produksi dipastikan terganggu.

“Artinya, belanja masyarakat bakal menurun disebabkan daya beli yang merosot karena naiknya tingkat kemiskinan dan rencana belanja serta investasi yang ditahan kelas menengah dan atas. Akibatnya masyarakat dunia, termasuk Indonesia akan kembali ke teori Maslow,” kata dia.

Menurut LaNyalla, teori Maslow tentang hirarki kebutuhan manusia dalam bentuk piramida lima tingkat, dimana paling dasar adalah kebutuhan basic, yaitu kebutuhan fisiologi atau kebutuhan untuk bisa hidup. Dan, untuk bisa hidup, harus ada makanan. Dalam hal ini, orang akan berpikir dan bertindak untuk bisa makan terlebih dahulu dan melupakan kebutuhan lain.

Untuk itu, Indonesia harus berupaya melakukan percepatan dalam meningkatkan ketahanan tiga sektor itu. Sebab, kalau ketahanan pangan lemah, rakyat tidak bisa makan, bisa dibayangkan kerusakan di sektor ketahanan sosial. Dan, hal ini terlihat dari pengurangan ekspor sejumlah negara. Bulan ini, Vietnam dan India sudah menyatakan mengurangi ekspor bahan pangan mereka ke negara lain.

Artinya ada sinyal krisis global akibat Covid ini bisa menjalar ke krisis pangan dunia. Kita harus cepat kembali kepada fitrah republik ini sebagai negara agraris dan maritim. “Perkuat sektor Pangan Indonesia. Saatnya kita semua bersatu padu. Saling bahu membahu. Kita bantu pemerintah menemukan arah yang tepat. Kita bantu percepatannya. Skala prioritas pembangunan dalam konteks penanganan dampak wabah ini harus kita kawal.”

LaNyalla mengimbau elemen masyarakat untuk menghentikan polemik-polemik yang memicu kegaduhan yang tidak perlu. Karena ketahanan Sosial juga harus diperkuat. Tanpa ketahanan Sosial, tidak mungkin seluruh elemen bangsa bisa bahu membahu untuk membangun ketahanan Pangan dan Kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, perjuangan belum berakhir. Seluruh elemen masyarakat harus mengkampanyekan bagaimana memperketat protab kesehatan, utamanya dengan menggunakan masker untuk proteksi diri, keluarga dan teman-teman. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait