SUMENEP, beritalima.com| Calon bupati sumenep nomor urut 2, Dr. Ir. H. Fattah Jasin terus menyisir pasar yang dianggap vital untuk menyapa dan silaturahmi kepada pengunjung dan pedagang di Pasar.
Kali ini, Fattah Jasin yang berpasangan dengan Kiai Moh. Ali Fikri menyempatkan diri mendengar keluh kesah para pedagang di Pasar Ikan Ambunten yang juga merupakan pasar central untuk perputaran perekonomian warga Kecamatan Ambunten dan sekitarnya.
Dalam kesempatan itu, Fattah Jasin juga membagikan kaos bergambar Fattah Jasin KH. Moh Ali Fikri sebagai calon bupati dan wakil Bupati Sumenep.
Fattah Jasin yang akrab disapa dengan nama Gus Acing langsung disambut oleh Ketua Perkumpulan Pedagang Ikan Basah (PPIB) Ambunten Fahrudin yang menyampaikan harapannya kepada lelaki yang akrab disapa Gus Acing tersebut.
“Sepi dan sunyi pasar kita, sangat sunyi saat ini karena terdampak Covid -19. Tentunya kami berharap jika saudara kami ini Gus Acing menjadi orang nomor satu atau Bupati Sumenep, bisa memikirkan agar pasar Ambunten ini ramai kembali dan tertata lebih rapi,” kata Fahrudin Sabtu 17 Oktober 2020.
Menurutnya, pandemi Covid memang berdampak langsung pada keberlangsungan kegiatan di pasar ikan Ambunten. Apalagi karena Covid 19 ini daya beli masyarakat sangat terbatas karena penghasilan tani dan perkebunan semakin rendah. Ketika pedagang sepi, otomatis pembeli juga jadi berkurang drastis,” kata Fahrudin.
Mendengar keluhan sekaligus harapan tersebut, Fattah Jasin menilai diperlukan komitmen serta keberpihakan dari pemerintah untuk memastikan pasar tradisional bisa kembali jadi pilihan utama bagi masyarakat.
“Memang diperlukan komitmen, ketegasan, dan keberpihakan untuk memajukan dan meramaikan kembali pasar tradisional. Insya Allah, pasangan FJ – Fikri siap menjalankan komitmen dan menunjukkan keberpihakan untuk pedagang-pedagang kecil dan UMKM,” kata Fattah Jasin.
Ada alasan juga mengapa kami mengusung slogan “ Sumenep Barokah”. Tiap kebijakan kami jika nantinya terpilih, pastinya akan berpihak kepada kebutuhan rakyat. Itu komitmen kami,” kata mantan Kadishub propinsi Jawa timur ini.
Menurutnya, revitalisasi pasar memang diperlukan untuk menarik kembali pelanggan agar tertarik ke pasar tradisional. Namun, semua harus realistis bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung jadi kendala hampir di semua sektor.
“Daya beli masyarakat di tengah kondisi pandemi ini memang tetap harus dijaga agar kegiatan ekonomi tetap bisa berjalan. Dengan terus mematuhi protokol kesehatan yaitu mencuci tangan sesering mungkin, jaga jarak dan pakai masker’, pungkas pria yang rupawan ini.
(An)