WHO Dan UNICEF Lakukan Observasi Di Kota Madiun

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Tim dari WHO dan UNICEF, melakukan observasi dan monitoring ke Kota Madiun, Jawa Timur, terkait dengan kampanye Measless dan Rubella (MR), Rabu 27 September 2017.

Hal ini karena keberhasilan Kota Madiun dalam kampanye imunisasi MR beberapa waktu lalu dan masih berlangsung hingga sekarang. Hal tersebut yang menarik perhatian WHO dan UNICEF untuk melakukan penelitian dan pengamatan langsung ke Indonesia, khususnya Kota Madiun.

Tim observasi dan monitoring internasional untuk wilayah Kota Madiun yang beranggotakan Asmaniar, selaku penanggung jawab (PIC), Amir Ali dari Bangladesh, Xiaojun Wang (UNICEF RO), dan Carol Tevi Benissan (WHO HQ), diterima oleh Walikota Madiun.

Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, menyampaikan kepada tim bahwa dalam melaksanakan tugas pemerintah, pihaknya tidak berharap untuk menjadi yang terbaik, tetapi mencoba bekerja dengan baik sesuai yang diamanahkan.

“Kota Madiun siap mendukung, apalagi di Kota Madiun sudah ada Jamkesmasta dan didukung program – program lainnya yang mendukung kesehatan dan kepentingan masyarakat. Selain kesehatan, dalam bidang pendidikan Pemkot memberikan bantuan beasiswa untuk keluaga tidak mampu,” kata H. Sugeng Rismiyanto.

Sementara itu, Asmaniar dalam paparannya ke Walikota menyampaikan bahwa program kampanye imunisasi MR ini mencakup umur 9 bulan hingga 15 tahun. Vaksinasi merupakan kegiatan efektif dalam cegah dini penyakit yang akan menyerang anak.

Diharapkan, setelah adanya kampanye imunisasi MR yang ditargetkan hingga tahun 2020 ini, akan menjadi kegiatan rutin pemberian imunisasi MR gratis kepada anak. Sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak demi berjalannya tujuan kampanye imunisasi MR.

“Kita ingin memantau kampanye MR di Kota Madiun ini bertujuan sebagai pembelajaran juga buat negara maupun organisasi internasional lain seperti Bangladesh, UNICEF RO dan WHO HQ. Dimana nantinya dapat mengambil pelajaran bagaimana pendekatan maupun kegiatan MR ini bisa berhasil dengan baik,” terang Asmaniar.

Semua (Pemda), lanjutnya, mempunyai komitmen yang tinggi sehingga menjadi suatu hal yang positif. “Hal ini bisa dibagikan ke negara lain, misal Bangladesh. Kenapa hasilnya tinggi? Karena adanya komitmen tinggi. Mulai dari persiapan yang matang yang meliputi penyajian data hingga sosialisasinya, juga dukungan dari Pemda maupun Kemenag. Sehingga keberhasilan di Provinsi Jawa Timur ini sangat baik dibanding provinsi lainnya. Kami akan melihat bagaimana penyajian data, manajemen penyampaian informasi hingga pemberian imunisasi di lapangan. Uuntuk selanjutnya kami akan memberikan saran yang mungkin diperlukan oleh Kota Madiun,” pungkasnya.

Dalam melakukan observasi Tim WHO dan UNICEF ini mengujungi Puskesmas Oro – Oro Ombo dan Puskesmas Tawangrejo yang kebetulan masih berlangsung pemberian imunisasi MR.

Hadir pada pertemuan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani, dan Subdit Imunisasi Provinsi Jawa Timur, Syafriyal Masna. (Dinas Kominfo Kota Madiun/editor: Dibyo).

Foto: Dinas Kominfo Kota Madiun.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *